Kolom

Mikul Duwur, Mendem Jero untuk Menggapai Keberkahan Hidup

Mikul Duwur, Mendem Jero untuk Menggapai Keberkahan Hidup

Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)

PWMJATENG.COM – “Yaa Ayyuhallaziina aamanuu attaqullaha waltanzhur nafsum maa qaddamat li-ghodin wattaqullah, innallaha khobirun bima ta’maloon” (Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan perhatikanlah apa yang telah kamu perbuat untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan).

Sebagai anak, kita memiliki kewajiban untuk menjaga kehormatan dan kebahagiaan orang tua. Begitu juga sebagai generasi penerus, kita harus menjaga warisan yang telah diberikan oleh para leluhur. Jika kita bersikap sebaliknya, kita akan menjadi anak atau generasi yang kehilangan adab dan akhlak.

Judul di atas memberikan gambaran bahwa kita sebagai manusia dilarang untuk melupakan asal-usul kita, terutama terkait dengan leluhur kita. Banyak hikmah yang terkandung dalam ungkapan tersebut, yang mengingatkan kita untuk tidak melupakan nilai-nilai luhur yang telah ditinggalkan oleh para leluhur kita.

Jika kita memaknai ungkapan Jawa “Mikul Duwur, Mendem Jero”, maka ada dua makna yang perlu kita pahami. Pertama, dalam konteks hubungan kita dengan orang tua dan leluhur, baik melalui jalur ayah maupun ibu, hingga mencapai 18 tingkatan ke atas dan ke bawah. Sebagai anak, kita wajib untuk merawat dan menjaga warisan, baik berupa benda seperti tanah, rumah, atau hal-hal lain yang bersifat keteladanan. Kita juga wajib meneruskan nilai-nilai kehidupan yang diajarkan oleh orang tua kita, terutama dalam menjaga hubungan yang baik dengan Allah dan sesama. Hal ini sangat penting agar kita bisa menjadi anak yang membawa kebahagiaan bagi orang tua dan leluhur kita.

Kedua, jika makna ini kita perluas secara universal, maka pesan yang terkandung dalam ungkapan tersebut adalah agar kita sebagai generasi penerus tidak melupakan asal-usul dan silsilah leluhur yang telah mewariskan nilai-nilai kebajikan untuk kemanfaatan generasi berikutnya. Dalam kehidupan, kita harus mampu menjaga hubungan baik dengan alam dan sesama, serta menghargai warisan yang telah diberikan oleh para leluhur.

Baca juga, Diaspora Kader Muhammadiyah: Kontribusi Nyata untuk Kemajuan Bangsa

Kita juga harus menyadari bahwa dalam perjalanan hidup, perubahan dalam tata kelola kehidupan tak bisa dihindari. Saat ini, kita hidup di tengah perkembangan zaman yang pesat, dengan hadirnya teknologi yang membawa dampak besar pada cara hidup kita. Hal ini menyebabkan pergeseran pola pikir dan kecenderungan untuk mengikuti tren atau nafsu, terutama di era digital yang membuat kita terjebak dalam kecanduan teknologi. Fenomena ini berakibat pada dehidrasi adab dan akhlak, yang semakin merenggang dari nilai-nilai luhur yang telah diajarkan oleh para leluhur kita.

Sebagai manusia yang diberikan akal dan budi, kita seharusnya mampu menyeimbangkan perkembangan zaman dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua dan leluhur. Kita harus terus merenung dan bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah “Mikul Duwur, Mendem Jeru” atau justru sebaliknya. Jika kita bisa menjalankan peran kita sebagai generasi penerus dengan baik, maka kita akan mencapai keberkahan hidup di dunia ini.

Kesimpulannya, untuk meraih keberkahan hidup, kita harus siap untuk menjaga dan merawat warisan yang telah diberikan oleh orang tua dan leluhur kita. Kita harus menjadi generasi yang bermanfaat, membawa kebahagiaan bagi orang tua dan leluhur, serta menjaga adab dan akhlak kita. Jangan sampai kita menjadi anak atau generasi yang tidak tahu diri dan membuat orang tua serta leluhur menangis di alam kubur. Semoga kita bisa menjalankan kehidupan dengan penuh tanggung jawab dan mendapatkan keberkahan hidup yang sejati.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE