Menyelami Makna Surah At-Tin
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar Kajian Tafsir Al-Qur’an yang ke-27, sebuah tradisi rutin yang berlangsung setiap Kamis. Diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting, acara ini diikuti oleh seluruh Tenaga Pendidik (Tendik), dosen, dan sivitas akademika UMS. Kajian berlangsung pada pukul 12.30 hingga 13.30 WIB dengan pembahasan mendalam tentang Surah At-Tin, yang dibawakan oleh Ainur Rha’in.
Mengawali kajian, Ainur Rha’in membaca Surah At-Tin, surah ke-95 dalam Al-Qur’an, yang turun di Mekah. Beliau menjelaskan bahwa menurut Ibnu Abbas, surah ini turun terkait kondisi manusia yang lanjut usia hingga kehilangan akal sehat. “Orang-orang yang kehilangan ingatan akan diampuni oleh Allah SWT atas perbuatan dan perkataan mereka sebelum kondisi itu terjadi. Amalan mereka juga akan diangkat oleh Allah SWT,” jelas Ainur Rha’in.
Dalam tafsirnya, Ainur Rha’in menguraikan berbagai pandangan tentang makna “Tin” dan “Zaitun”. “Hasan Al-Basri berpendapat bahwa ‘Tin’ merujuk pada buah Tin, sedangkan ‘Zaitun’ merujuk pada minyak zaitun. Sementara itu, menurut Ibnu Abbas, ‘Tin’ adalah masjid Nabi Nuh yang terletak di Al-Judiy, dan ‘Zaitun’ adalah simbol dari Baitul Muqaddas,” paparnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kedua tempat tersebut memiliki kedudukan istimewa. “Baitul Muqaddas menjadi lokasi yang Allah SWT jadikan sumpah, menunjukkan pentingnya tempat tersebut dalam Islam. Allah SWT boleh bersumpah dengan apa saja yang baik, sedangkan manusia hanya boleh bersumpah atas nama Allah SWT,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ainur Rha’in menyoroti manfaat buah Tin yang disebutkan dalam Al-Qur’an. “Buah Tin memiliki kandungan gizi yang luar biasa. Tidak heran jika buah ini sering dikaitkan dengan kesehatan dan umur panjang. Namun, tentu saja, semua itu tetap bergantung pada takdir Allah SWT,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya usaha untuk menjaga kesehatan sebagai salah satu bentuk syukur kepada Allah SWT. “Ayat ini menggambarkan hubungan erat antara makanan sehat dan keberkahan umur panjang,” ujarnya.
Baca juga, Download Materi Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024
Selain itu, Ainur Rha’in menjelaskan tentang Tursina atau Gunung Sinai yang juga disebutkan dalam Surah At-Tin. “Gunung Sinai adalah tempat Nabi Musa menerima wahyu dan berbicara langsung dengan Allah SWT. Tempat ini bahkan disebut dalam berbagai kitab suci, bukan hanya dalam Al-Qur’an. Keistimewaannya begitu besar sehingga Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk melepaskan alas kakinya saat berada di sana,” katanya.
Gunung Sinai, bersama Baitul Muqaddas dan Mekah, disebut sebagai tiga tempat suci yang sarat makna dalam Islam. Ainur Rha’in mengungkapkan, “Ketiga tempat ini memiliki peran penting dalam perjalanan spiritual para nabi. Mekah, misalnya, adalah tempat Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rasul terakhir untuk membawa risalah Islam.”
Dalam kajian ini, Ainur Rha’in merangkum bahwa Surah At-Tin mengajarkan nilai-nilai kebajikan yang mendalam. “Surah ini tidak hanya membahas tempat-tempat suci dan buah Tin semata, tetapi juga memberikan pesan tentang keimanan, amal perbuatan, dan bagaimana Allah SWT memuliakan tempat-tempat pilihan-Nya,” tuturnya.
Kajian ini mendapat antusiasme besar dari peserta. Salah satu dosen UMS, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan, “Kajian seperti ini sangat membantu kami memahami Al-Qur’an secara lebih mendalam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.” Dengan kehadiran rutin acara ini, UMS terus mendorong peningkatan spiritualitas di kalangan sivitas akademikanya.
Kontributor : Habibah
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha