Kolom

Menjaga Martabat Agar Tidak Hilang Harga Diri Kita

Menjaga Martabat Agar Tidak Hilang Harga Diri Kita

Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)

PWMJATENG.COM – Martabat atau kehormatan seseorang, baik sebagai individu maupun bangsa, ditentukan oleh diri mereka sendiri. Hal ini menjadi pengingat bagi kita sebagai makhluk sosial untuk menjaga harga diri, agar kehidupan kita bermakna dan tidak menimbulkan kesan negatif. Martabat adalah harga diri yang melekat pada diri kita, baik dalam bidang agama, ekonomi, budaya, politik, dan sosial. Setiap langkah yang salah dapat mengorbankan harga diri kita.

Kata “martabat” sering kita dengar, baik ketika masih di bangku sekolah hingga saat berinteraksi dengan masyarakat. Kita tidak bisa menghindari kontak sosial, dan dalam kehidupan yang terus berkembang, martabat menjadi sorotan, terutama terkait dengan kehormatan pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara. Berbagai kasus seperti korupsi, hukum yang tumpul, dan pejabat yang terlibat dalam kongkalikong mencerminkan penurunan martabat yang mempengaruhi kualitas kehidupan sosial kita.

Martabat bukan hanya masalah individu, tetapi juga mencerminkan diri kita dalam hubungan dengan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Terdapat tiga poin utama yang perlu kita pahami dalam menjaga martabat, yang meskipun berbeda dalam ruang lingkupnya, memiliki tujuan yang sama. Tiga poin tersebut adalah etika, moral, dan akhlak.

Etika

Etika mengajarkan kita tentang perbedaan antara yang baik dan buruk serta dampaknya. Etika melibatkan hak dan kewajiban yang timbal balik, baik dalam ranah pribadi (privasi) maupun umum. Dengan menggunakan akal dan pikiran, kita dapat mengukur tindakan kita dalam masyarakat.

Moral

Moral berbicara tentang ajaran baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan lainnya. Moral menjadi parameter baik-buruk perbuatan dalam masyarakat, bangsa, dan negara, dengan norma sebagai tolak ukur.

Akhlak

Akhlak berkaitan dengan tabiat atau sifat yang melekat pada seseorang, yang tercermin dalam perbuatan baik tanpa pertimbangan rasional. Akhlak ini merupakan cerminan dari ajaran agama, seperti yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam tradisi Jawa, terdapat ungkapan yang mengatakan “Agama iku ageman” (Agama adalah pakaian), yang menunjukkan betapa eratnya hubungan antara agama dan perilaku kita.

Dalam kehidupan ini, kita akan selalu dihadapkan pada pilihan antara yang baik dan yang buruk. Oleh karena itu, agama memberi pedoman dan contoh yang harus kita ikuti. Dalam perkembangan zaman, peran agama sangat penting dalam membentuk perilaku individu dan masyarakat. Begitu pula dengan norma, adat istiadat, dan kebudayaan yang turut mempengaruhi pembentukan martabat kita.

Baca juga, Download Tanfidz Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024

Allah telah memberikan petunjuk yang jelas dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam surat At-Tahrim ayat 6:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

(Yâ ayyuhalladzîna âmanû qû anfusakum wa ahlîkum nâraw wa qûduhan-nâsu wal-ḫijâratu ‘alaihâ malâ’ikatun ghilâdhun syidâdul lâ ya‘shûnallâha mâ amarahum wa yaf‘alûna mâ yu’marûn)

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Hikmah dari ayat ini adalah pentingnya menjaga iman dan martabat diri serta keluarga agar terhindar dari ancaman neraka. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai agama, norma masyarakat, dan hukum. Hal ini menunjukkan adanya ketidakselarasan antara iman dan tindakan, yang berakibat pada kerusakan martabat individu, keluarga, bangsa, dan negara.

Dengan demikian, kita harus menjaga martabat dengan menghindari perilaku yang merusak harga diri, baik secara individu maupun dalam konteks sosial, budaya, dan politik. Martabat tidak hanya berhubungan dengan diri kita sendiri, tetapi juga dengan keluarga, masyarakat, dan negara. Sebagai umat beriman, kita harus selalu menjaga kualitas iman kita agar martabat kita tetap terjaga.

Dalam menghadapi tantangan kehidupan, mari kita selalu bermuhasabah, memperbaiki diri, dan membangun martabat yang baik. Semoga kita menjadi umat yang bermartabat, menjaga harga diri, dan dapat menjadi contoh yang baik bagi generasi mendatang. Aamiin.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE