BeritaKabar Daerah

Mengungkap Realitas Kekerasan Terhadap Perempuan: Kajian Publik IMM Malang Raya Dorong Aksi Perubahan!

PWMJATENG.COM, Malang – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malang Raya baru-baru ini mengadakan Kajian Publik dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) pada Jumat, 29 November 2024, bertempat di Kampung Mahasiswa PJE, Malang. Kajian yang mengangkat tema “Mengingat Sejarah, Menggerakkan Aksi: Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan sebagai Momentum Perubahan” ini dihadiri oleh berbagai narasumber penting, di antaranya Kepala Prodi Sosiologi FISIP UMM, Luluk Dwi Kumalasari, serta pegiat isu perempuan, Miri Pariyas.

Kajian ini dipandu oleh Ketua Bidang Immawati PC IMM Malang Raya, Eka Shofariyah. Dalam kesempatan tersebut, Luluk Dwi Kumalasari mengungkapkan pentingnya pemahaman terhadap segala bentuk kekerasan, yang sejatinya merupakan pelanggaran hak asasi manusia. “Setiap manusia harus memahami bahwa segala bentuk kekerasan melanggar Hak Asasi Manusia. Kita harus terus memahami dan bergerak untuk mengubah kondisi serta memberikan kesadaran kepada mayoritas,” tegasnya.

Luluk juga menjelaskan bahwa kekerasan tidak hanya berupa kekerasan fisik, tetapi dapat berwujud dalam bentuk lain. “Kekerasan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain kekerasan langsung yang tampak jelas, kekerasan struktural yang lahir dari sistem sosial dan ekonomi, serta kekerasan kultural yang terikat dengan budaya, ideologi, dan norma sosial yang ada,” jelasnya lebih lanjut.

Baca juga, Download Keputusan Tanwir Muhammadiyah Tahun 2024 di Kupang

Dalam sesi yang sama, Miri Pariyas turut menyoroti meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan, terutama di kawasan Malang. “Kekerasan terhadap perempuan kini marak terjadi, tidak hanya di masyarakat tetapi juga di lingkungan kampus dan sekolah,” ujarnya. Menurutnya, seorang aktivis tidak hanya sebatas mengkritik permasalahan tersebut, tetapi juga harus mampu menyikapi dan memberikan solusi guna mengurangi kekerasan.

Miri juga mengingatkan bahwa kekerasan tidak hanya dialami oleh perempuan, tetapi juga laki-laki. “Kekerasan sering dianggap sebagai bagian dari budaya kita, bahkan menjadi hal yang dianggap biasa dan sering tidak mendapat perhatian serius dari masyarakat,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan kekerasan masih sangat besar dan membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.

Luluk Dwi Kumalasari menutup kajian dengan memberikan pesan kepada peserta yang mayoritas merupakan kader IMM se-Malang Raya. “Segala bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan, dan kemungkaran adalah musuh besar gerakan IMM. Oleh karena itu, perlawanan terhadapnya adalah kewajiban bagi setiap kader IMM,” pungkasnya dengan tegas.

Kontributor : Aqin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE