Mengenal Idul Adha sebagai Hari Tauhid dan Kemanusiaan
Oleh Drs Mulyono
Idul adha merupakan hari yang penuh berkah, hari yang sangat bersejarah, hari yang agung dan mulia, bahkan orang jawa menyebutnya denga bakdo besar ( hari raya besar ) kebesaran dan keagungan serta sejarah apa yang terdapat dalam Idul adha, sehingga tahun demi tahun dikenang sedemikian dahsatnya diseluruh dunia.
Karena idul adha merupakan hari kemenangan seorang penemu konsep hidup tauhid.sebuah penemuan yang maha penting dibumi Alloh SWT. Yang tidak akan tertandingi oleh penemuan santis dan ilmuan manapun, itulah Nabi Alloh Ibrahiim AS.(QS.An Nahl:120-123)
1 . KONSEP HIDUP TAUHID.
Berkat konsep hidup tauhid yang ditemukan oleh Nabi Ibrahiim AS. Manusia menjadi merdeka jiwanya dari kekuasaan alam / mahluk, Dengan konsep ini manusia mengerti, memahami dan meyakini bahwa hanya Allohlah dzat yang maha Esa, maha Kuasa yang maha mengatur jagat raya dan seisinya.
Maka semenjak masa itu manusia tidak dibenarkan lagi menyembah pada alam / mahkluk, baik kepada matahari, bulan, bintang, binatang, gunung, laut, kayu, batu, dll. Dan semenjak itu pula manusia menyadari sebagi mahkluk yang mulia ( Ahsanu taqwiim ) karena tidak lagi tunduk atas alam melalui keyakinan tahayul, tetapi hanya patuh dan tunduk kepada Alloh sang kholiq Robbul Alamiin..
Dari kisah ini maka tidak berlebihan jika Idul Adha dijadikan sebagai hari kemanusiaan sedunia yang diperingati oleh manusia sejagat raya, oleh karena itu Idul Adha merupakan momen yang tepat untuk mengenang perjuangan Nabi Alloh Ibrahiim AS. Dalam menemukan Alloh SWT. Yang maha kuasa melalui proses yang sedemikian panjang seperti dikisahkan dalam Alqur’an surat (Al An’am ayat : 75 – 79 )
2 . PENAKLUK NAFSU DUNIAWI.
Selain dari seorang penemu konsep hidup tauhid, Nabi Ibrahim salah satu hamba Alloh yang sakses dalam menaklukkan nafsu duniawi, dalam upaya mewujudkan kecintaannya kepada Alloh. Yaitu keikhlasannya melaksanakan printah Alloh untuk menyembelih putranya Ismail sebagai bukti kepasrahan total kepada Alloh SWT. ( QS. Al An’am :162-163 )
Dari dua hal ini yaitu penemu konsep hidup tauhid dan keihlasan dalam melaksanakan printah Alloh untuk menyembelih anaknya, menjadi titik awal dan garis pemisah antara kehidupan jahiliyah dan islamiyah, antara pola hidup hewani dan pola hidup insani.
Dan penyembelihan Ismail yang kemudian diganti oleh Alloh dengan hewan merupakan tanda tidak boleh ada lagi pengorbanan atas manusia, karena manusia adalah makhluk yang mulia yang tak pantas untuk dikurbankan dengan cara apapun, karena ini merupakan kebodohan dan perbuatan syirik.
- PENTINGNYA TAUHID.
Tauhid merupakan ajaran yang terpenting dalam islam, amal ibadah apapun dalam islam tidak akan bernilai jika tidak didasari dengan tauhid yang benar, maka sebagai seorang muslim harus memahami dengan sebaik baiknya
وقدمنا إلى ما عملوا من عمل فجعلناه هباء منثورا
Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan lalu kami jadikan amal itu bagaikan debu yang berterbangan ( QS. Al Furqon : 23 )
- Tauhid merupakan misi utama diciptakannya manusia.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz Dzariyat : 56)
- Tauhid merupakan misi utama diutusnya para Rosul.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
Dan sungguh, Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah saja, dan jauhilah thaghut (yang disembah selain Allah) itu.” (An-Nahl: 36)
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.” (QS. Al Anbiya ’ : 25)
3 . Tauhid merupakan kewajiban yang pertama dan terahir bagi manusia
عن ابن عباس رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال إفتحوا على صبيانكم أول كلمة بلاإله إلا الله
Dari ibnu Abbas RA. Dari Nabi SAW.ia bersabda : bukalah anak anakmu pertama kalinya dengan kalimat Laiha illa Alloh. ( HR. Baihaqi )
لقنوا موتا كم لا إله إلا الله
“Tuntunlah seseorang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan kalimat: ‘Laa ilaaha illa Allah’” ( HR. Muslim )
من كان آخر كلامه لا إله إلا الله د خل الجنة
“Barangsiapa yang ucapan terakhirnya adalah “Laa ilaaha illa Allah” maka akan masuk surga”( HR Abu Dawud )
4 .Tauhid merupakan hak Alloh yang harus ditunaikan.
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ( يا معاذ, أ تدرى ما حق الله على عباد ؟ ) قال : الله و رسوله أعلم, قال : ( أن يعبدوه ولا يشركو به شيأ, , أ تدرى ما حقهم عليه ؟) قال : الله و رسوله أعلم, قال : (أن لا يعذبهم) و فى لفظ لمسلم : ( و حق العباد على الله عز و خل أن لا يعذب من لا يشرك به شيأ
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : “wahai Mu’adz, tahukah engkau apa hak Allah atas para hamba-Nya ?” Mu’adz berkata : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui, Beliau bersabda : (yaitu)“hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, (dan) tahukah engkau hak hamba terhadap Allah ?” Mu’adz berkata : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui, Beliau bersabda : “Dia tidak akan mengadzab mereka dan dalam muslim hak hamba atas Alloh adalah ia tidak akan mengadzab selama tidak berbuat syirik atas Alloh dengan sesuatu apapun. ( HR. Bukhori Muslim )
5 . Tauhid merupakan sebab kemenangan manusia dunia dan ahirat.
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatu apapun. Tetapi barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” ( An-Nuur: 55 )
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” ( An-Nahl: 97 )
6 .Tauhid akan mencegah seorang muslim kekal di Neraka.
يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ، ثُمَّ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: أَخْرِجُوْا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيْمَانٍ، فَيُخْرَجُوْنَ مِنْهَا قَد ِاسْوَدُّوا فَيُلْقَوْنَ فِي نَهْرِ الْحَيَاءِ -أَوِ الْحَيَاةِ، شَكَّ مَالِكٌ- فَيَنْبُتُوْنَ كَمَا تَنْبُتُ الْحَبَّةُ فِي جَانِبِ السَّيْلِ، أَلَمْ تَرَ أَنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً؟
“Setelah penghuni Surga masuk ke Surga, dan penghuni Neraka masuk ke Neraka, maka setelah itu Allah Azza wa Jalla pun berfirman, ‘Keluarkan (dari Neraka) orang-orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi iman!’ Maka mereka pun dikeluarkan dari Neraka, hanya saja tubuh mereka sudah hitam legam (bagaikan arang). Lalu mereka dimasukkan ke sungai kehidupan, maka tubuh mereka tumbuh (berubah) sebagaimana tumbuhnya benih yang berada di pinggiran sungai. Tidakkah engkau perhatikan bahwa benih itu tumbuh berwarna kuning dan berlipat-lipat?” ( HR Bukhori )
فإن الله حرم على النار من قال: لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله
“Sesunggunhya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengatakan Laa ilaah illallah, yang di ucapkan ikhlas mengharapkan wajah Allah ( HR Bukhori )
- Tauhid sebagai penghapus dosa
إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” (QS. An Nisaa’:48)
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, sedangkan engkau ketika mati tidak menyekutukan Aku sedikit pun juga, pasti Aku akan berikan kepadamu ampunan sepenuh bumi pula.( HR. Tirmidzi )
الذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk. ” ( Al-An’aam: 82 )