Mengapa Orang yang Dahulunya Istikamah Bisa Berpaling dari Ketaatan?

Mengapa Orang yang Dahulunya Istikamah Bisa Berpaling dari Ketaatan?
Oleh : Dwi Taufan Hidayat (Penasehat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang, Sekretaris Korps Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah, & Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PCM Bergas Kabupaten Semarang)
PWMJATENG.COM – Dalam perjalanan hidup, banyak orang yang pernah merasakan nikmatnya berada di jalan ketaatan. Mereka istikamah dalam ibadah, tekun dalam amal saleh, dan menjaga hubungannya dengan Allah. Namun, ada kalanya seseorang yang dahulu teguh dalam keimanan tiba-tiba berubah dan berpaling dari ketaatan. Fenomena ini bukanlah sesuatu yang baru, dan dalam Islam, hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an serta hadis Nabi Muhammad ﷺ.
Allah Ta’ala berfirman:
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Maka tetaplah kamu istiqamah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertaubat bersamamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112)
Istiqamah bukan perkara mudah. Bahkan, Rasulullah ﷺ sendiri menyatakan bahwa istiqamah adalah perintah yang paling berat. Beliau bersabda:
قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ
“Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian beristiqomahlah.” (HR. Muslim no. 38)
Lalu, mengapa seseorang yang dulunya istiqamah bisa berpaling dari jalan ketaatan? Berikut beberapa sebab utama yang dijelaskan dalam Islam:
1. Lalai dalam Berdoa Memohon Keteguhan Hati
Hati manusia berada dalam genggaman Allah. Jika tidak memohon keteguhan hati, seseorang bisa dengan mudah tergelincir. Nabi ﷺ sering berdoa:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 2140)
2. Terpengaruh Lingkungan yang Buruk
Lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap keimanan seseorang. Jika seseorang dikelilingi oleh teman-teman yang lalai dan jauh dari agama, maka lambat laun ia pun bisa ikut terjerumus. Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu berada di atas agama sahabat dekatnya. Maka hendaklah kalian melihat siapa yang kalian jadikan sahabat.” (HR. Abu Dawud no. 4833, Tirmidzi no. 2378)
Baca juga, Makna Idulfitri dan Halalbihalal: Menjaga Kesucian Lahir dan Batin
3. Tertipu oleh Dunia dan Hawa Nafsu
Godaan dunia dan hawa nafsu sering kali menjadi penyebab seseorang meninggalkan ketaatan. Allah mengingatkan dalam Al-Qur’an:
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri mereka sendiri.” (QS. Al-Hasyr: 19)
4. Kurangnya Ilmu dan Rasa Takut kepada Allah
Seseorang yang meninggalkan ketaatan sering kali karena kurangnya pemahaman tentang agama dan lemahnya rasa takut kepada Allah. Padahal, ilmu dan ketakwaan adalah benteng yang menjaga seseorang dari kesesatan.
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama.” (QS. Fathir: 28)
5. Menyepelekan Dosa Kecil yang Berulang
Dosa kecil yang terus-menerus dilakukan tanpa disadari bisa mengeraskan hati dan menjauhkan seseorang dari jalan ketaatan. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ، فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ
“Jauhilah dosa-dosa kecil yang diremehkan, karena dosa-dosa itu akan terus menumpuk pada seseorang hingga akhirnya membinasakannya.” (HR. Ahmad no. 22302)
Solusi Agar Tetap Istiqamah
Untuk menjaga istiqamah, ada beberapa amalan yang harus selalu dilakukan:
1. Senantiasa Memohon Hidayah kepada Allah
Seperti dalam doa yang selalu kita baca di setiap rakaat shalat:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
“Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah: 6)
2. Menjaga Salat dengan Khusyuk
Shalat adalah benteng utama yang mencegah dari perbuatan maksiat. Allah berfirman:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45)
3. Bersahabat dengan Orang Saleh
Mencari lingkungan yang baik akan membantu seseorang untuk tetap berada di jalan yang lurus.
4. Sering Mengingat Kematian
Menghayati hakikat kematian akan mencegah seseorang dari berpaling dari agama. Rasulullah ﷺ bersabda:
أَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ، الْمَوْتِ
“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi no. 2307)
Kesimpulan
Istiqamah adalah anugerah yang harus dijaga. Seorang Muslim tidak boleh merasa aman dari penyimpangan. Hendaknya kita terus berdoa, memperdalam ilmu agama, memilih lingkungan yang baik, serta menjauhi dosa dan hawa nafsu agar tetap berada dalam jalan ketaatan hingga akhir hayat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali Imran: 102)
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha