Menegakkan Keadilan
Menegakkan Keadilan
Oleh : Masyhuda Darussalam (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng Angkatan 4 di UNIMMA Magelang)
PWMJATENG.COM – Keadilan merupakan fondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di tengah keberagaman manusia. Tuntutan untuk menegakkan keadilan tidak hanya berlaku bagi individu, tetapi lebih besar lagi pada pemimpin. Pemimpin umat, pemimpin negara, hingga pemimpin masyarakat memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan keadilan di tengah kehidupan sosial.
Mengapa pemimpin menjadi sosok yang paling dituntut untuk berlaku adil? Hal ini dikarenakan mereka memiliki potensi terbesar untuk berbuat zalim atau bertindak di luar batas kewajaran. Sebaliknya, rakyat biasa memiliki peluang kecil untuk melakukannya karena tidak memiliki kuasa besar. Rasulullah SAW bahkan menyebutkan bahwa pemimpin yang adil termasuk dalam tujuh kelompok manusia yang akan mendapatkan naungan Allah di hari kiamat.
Keadilan yang Tidak Memihak
Dalam Islam, keadilan tidak hanya menjadi kewajiban moral, tetapi juga perintah agama. Surat An-Nisa ayat 135 memberikan panduan yang jelas:
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi karena Allah, walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu, atau kerabatmu…”
Ayat ini menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan meskipun menyangkut diri sendiri, keluarga, atau kerabat dekat. Tantangan terbesar adalah mengakui kesalahan jika kita atau orang terdekat bersalah. Sayangnya, banyak orang justru cenderung membela kerabatnya meskipun jelas-jelas bersalah. Prinsip keadilan menuntut kita untuk mengesampingkan hubungan emosional dan kekerabatan dalam membuat keputusan.
Baca juga, Strategi Pemberdayaan Jamaah: Ranting Itu Penting, Cabang Berkembang
Selain itu, ayat ini juga memperingatkan agar kita tidak tergoda oleh kekayaan atau rasa belas kasihan terhadap kemiskinan dalam menegakkan keadilan. Pemimpin, sebagai penanggung jawab utama, harus memimpin dengan adil tanpa memandang latar belakang pihak yang bersangkutan.
Tiga Perintah dan Tiga Larangan
Surat An-Nahl ayat 90 memberikan tiga perintah penting yang harus dijalankan, yakni: berlaku adil, berbuat baik (ihsan), dan memberikan bantuan kepada kerabat. Selain itu, ayat ini juga melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.
Ketiga perintah tersebut memiliki tingkatan. Pertama, berlaku adil, yaitu menjalankan kewajiban kita dan menunaikan hak orang lain. Kedua, berbuat ihsan, yakni kebaikan yang tidak diwajibkan, namun memberikan nilai moral tinggi. Ketiga, berbuat baik kepada kerabat, yang menjadi puncak dari ihsan. Berbuat baik kepada kerabat sering kali sulit karena konflik internal yang kerap muncul.
Sementara itu, larangan dalam ayat ini juga menegaskan bahwa keadilan harus menjadi dasar utama dalam menghindari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.
Pentingnya Dukungan Masyarakat
Menegakkan keadilan bukan hanya tugas pemimpin, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat. Sebagai warga, kita harus mendukung setiap upaya pemimpin untuk mewujudkan keadilan, baik di tingkat persyarikatan, masyarakat, maupun negara.
Semoga para pemimpin kita senantiasa diberi kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan untuk menegakkan keadilan. Jika keadilan benar-benar ditegakkan, masyarakat yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur akan terwujud.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha