Khazanah Islam

Magnet Rezeki: Agar Rezeki Deras Mengalir

Magnet Rezeki: Agar Rezeki Deras Mengalir

Oleh : KH. Ihsan Saifuddin, S.Ag. (Penasihat Majelis Tabligh PDM Sukoharjo) disampaikan dalam Kajian PCM Blimbing di Pesantren Imam Syuhodo Polokarto, Ahad, 29 Desember 2024

PWMJATENG.COM – Sebelum membahas kunci pembuka rezeki, penting untuk memahami definisi rezeki secara utuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rezeki diartikan sebagai segala sesuatu yang bermanfaat dan dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber kehidupan. Definisi ini sejalan dengan pandangan Islam yang mendefinisikan rezeki sebagai “segala sesuatu yang Allah berikan kepada makhluk-Nya dan membawa kemanfaatan”.

Secara bahasa, istilah “rezeki” berasal dari bahasa Arab rizq, yang berarti pemberian. Rezeki meliputi segala bentuk pemberian Allah, baik berupa materi maupun nonmateri. Dalam Al-Qur’an, Allah menyatakan bahwa nikmat-Nya sangat banyak sehingga manusia tidak akan mampu menghitungnya (QS. An-Nahl: 18).

Ruang Lingkup Rezeki

Rezeki mencakup aspek materi dan nonmateri. Menurut Syekh Mutawalli asy-Sya’rawi, rezeki terbagi menjadi empat tingkatan:

  1. Harta – Tingkatan rezeki terendah.
  2. Kesehatan – Tingkatan rezeki tertinggi.
  3. Keturunan yang saleh – Rezeki paling utama.
  4. Ridha Allah – Rezeki paling sempurna.

Beliau menegaskan, “Harta adalah tingkatan rezeki terendah, kesehatan adalah yang tertinggi, keturunan yang saleh adalah yang utama, dan ridha Allah adalah yang sempurna.”

Kunci Pembuka Rezeki

Ada tiga amalan utama untuk melancarkan rezeki: usaha, doa, dan tawakal.

  1. Usaha
    Usaha adalah wujud ikhtiar manusia. Allah memerintahkan manusia untuk berusaha meskipun dalam keterbatasan, sebagaimana kisah Maryam binti Imran yang diperintahkan menggoyangkan pohon kurma untuk mendapatkan buahnya (QS. Maryam: 25). Dalam usaha, diperlukan kerja ikhlas, kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas.
  2. Doa
    Doa adalah sarana spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu doa pelancar rezeki yang diajarkan Rasulullah adalah:

“Ya Allah, cukupkanlah kami dengan rezeki halal dari yang haram, dan cukupkanlah kami dengan kemurahan-Mu dari selain-Mu.” (HR. Tirmidzi)

Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024

Selain itu, doa yang diajarkan Rasulullah kepada Abu Umamah untuk melunasi utang adalah:

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kedukaan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, ketakutan dan kekikiran, serta lilitan utang dan tekanan manusia.” (HR. Abu Dawud)

  1. Tawakal
    Tawakal adalah menyerahkan hasil kepada Allah setelah berikhtiar. Rasulullah bersabda: “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya kalian akan diberi rezeki seperti burung, yang keluar pagi dalam keadaan lapar dan kembali kenyang di sore hari.” (HR. Tirmidzi)

Allah juga menjamin rezeki bagi hamba-Nya yang bertawakal: “Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.” (QS. Ath-Thalaq: 3)

Penutup

Rezeki adalah pemberian Allah yang mencakup aspek materi dan nonmateri. Kunci utama untuk memperlancar rezeki adalah usaha, doa, dan tawakal. Dengan memahami makna rezeki secara mendalam dan mengamalkan ajaran Islam, kita dapat meraih keberkahan dalam hidup.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE