Lima Pesan Kiai Jebeng dalam Menjaga Pusaka Warisan KH Ahmad Dahlan
PWMJATENG.COM, Klatem – Pusaka tidak hanya bermakna sebagai benda padat seperti keris atau tombak, tetapi juga sesuatu yang menuntun dan berjasa pada kita untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Pada hari Sabtu malam, 15 Muharram bertepatan dengan 20 Juli 2024, Gus Zul (Kiai Jebeng) diundang oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Troketon dalam acara Sarasehan Muhammadiyah Troketon bersama tokoh-tokoh Muhammadiyah Troketon. Sebagai penasehat PRM Troketon, Gus Zul hadir di acara yang berlangsung di MIM Troketon dari pukul 20:00 hingga 22:00 WIB. Acara ini berlangsung sederhana dan penuh kekeluargaan dengan dihadiri oleh 25 peserta.
Setelah sambutan dari Ketua PRM Troketon, Sabto Widodo, acara dilanjutkan dengan sesi inti yaitu sarasehan. Gus Zul didaulat untuk memberikan materi dalam sesi pertama sebagai pemantik dengan tema “Pentingnya Menjaga Pusaka yang Diwariskan oleh Pendiri Muhammadiyah.”
Kiai Jebeng menyampaikan lima pesan penting dalam menjaga pusaka warisan KH Ahmad Dahlan, yaitu:
- Menyatukan Frekuensi Pimpinan dan Warga Persyarikatan
Mengadakan kajian-kajian keislaman, kemuhammadiyahan, dan kepribadian Muhammadiyah untuk menyatukan pandangan dan semangat. - Membangun Pondasi Pengaderan
Pentingnya membangun akar yang kuat dalam pengaderan agar generasi penerus dapat melanjutkan perjuangan dengan baik. - Mengembangkan Potensi Individu dan Jamaah
Memaksimalkan potensi baik secara individu maupun secara jamaah untuk kebermanfaatan yang lebih besar. - Memberikan Kontribusi pada Kemajuan Desa Troketon
Berkontribusi untuk kemajuan desa Troketon dengan sinergi dan kolaborasi untuk mencerahkan, menggembirakan, dan memajukan umat dan masyarakat. - Memanfaatkan Teknologi untuk Syiar Islam
Menggunakan teknologi di era digital ini untuk transformasi nilai-nilai ilahiyah ke dalam nilai-nilai sains dan teknologi dengan adab yang baik. Juga, mengembangkan dakwah melalui komunitas seni budaya yang luas.
Baca juga, Telah Terbit! Download Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H
Gus Zul menekankan pentingnya usaha dan kerja keras dalam meraih hasil yang diinginkan. Ayat 39-41 dari Surat An-Najm menggarisbawahi prinsip bahwa manusia hanya akan memanen hasil yang sejalan dengan usaha keras yang telah mereka lakukan. Usaha manusia akan terungkap dan diperlihatkan kepada mereka, serta diberi balasan dengan balasan yang paling sempurna.
وَاَنۡ لَّيۡسَ لِلۡاِنۡسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ
Wa al laisa lil insaani illaa maa sa’aa
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,”
وَاَنَّ سَعۡيَهٗ سَوۡفَ يُرٰى
Wa anna sa’yahuu sawfa yuraa
“Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),”
ثُمَّ يُجۡزٰٮهُ الۡجَزَآءَ الۡاَوۡفٰىۙ
Tsumma yujzaahul jazaaa ‘al awfaa
“Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,”
Persyarikatan Muhammadiyah adalah gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang bergerak di bidang pemahaman agama Islam, pendidikan, kesehatan, dan sosial. Sebagai jalan dalam menegakkan kalimat Allah, Muhammadiyah berusaha menumbuhkan nilai-nilai tauhid dan amal kebajikan dengan akhlak.
Setiap usaha untuk memajukan agama Islam dengan dakwah di semua lini kehidupan dengan nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, keumatan, dan kebangsaan demi mencerahkan dan menggembirakan umat akan terwujud dengan dinamis. Islam itu dinamis, bukan statis. Maka, semua ikhtiar tersebut akan membuahkan hasil dan mendapat balasan dari Allah SWT.
Kontributor : Rumini Zulfikar
Editor : M Taufiq Ulinuha