
PWMJATENG.COM, Riau – Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Elektronika (PVTE), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), sukses menggelar kuliah umum bertajuk “Peluang dan Tantangan Implementasi Artificial Intelligence dalam Dunia Pendidikan Masa Depan”, Kamis (13/2/25).
Acara ini menarik perhatian banyak peserta, termasuk dosen, mahasiswa, serta siswa SMA sederajat se-Kota Pekanbaru beserta guru pendamping. Antusiasme terlihat dari sesi diskusi interaktif yang berlangsung sepanjang acara.
Dekan FKIP UMRI, Pratama Benny Herlandy, menegaskan bahwa perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), merupakan tantangan sekaligus peluang bagi dunia pendidikan. Menurutnya, pendidik dan peserta didik harus mampu beradaptasi dengan perkembangan ini agar pembelajaran semakin efektif dan inovatif.
“Kami berharap kuliah umum ini dapat membuka wawasan para peserta tentang potensi besar AI dalam dunia pendidikan serta bagaimana kita bisa menyikapinya dengan bijak,” ujar Pratama Benny dalam sambutannya.
Senada dengan itu, Ketua Program Studi PVTE, Fitri Farida, menyoroti pentingnya pemahaman teknologi bagi calon pendidik dan tenaga kependidikan. Ia menekankan bahwa dunia akademik harus terus berinovasi agar lulusan memiliki kesiapan menghadapi dunia kerja berbasis teknologi.
Baca juga, Tiga Pemahaman tentang Rukyat di Indonesia
“Kami di PVTE berkomitmen menghadirkan diskusi serta inovasi yang relevan dengan perkembangan zaman. Lulusan kami harus siap bersaing dalam industri yang semakin bergantung pada teknologi,” kata Fitri Farida.

Kuliah umum ini menghadirkan Muhammad Luthfi Hamzah sebagai pemateri utama. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa AI dapat menjadi alat revolusioner dalam dunia pendidikan, mulai dari pembelajaran berbasis data hingga personalisasi kurikulum. Namun, ia juga mengingatkan bahwa implementasi AI menghadapi tantangan besar, seperti kesiapan tenaga pendidik, etika penggunaan teknologi, serta keterbatasan infrastruktur di beberapa daerah.
“Kita harus memahami bahwa AI bukan hanya sekadar alat, tetapi juga bagian dari ekosistem pendidikan yang harus diintegrasikan dengan bijak. Kesiapan sumber daya manusia menjadi faktor utama dalam keberhasilannya,” jelas Muhammad Luthfi.
Para peserta menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap topik ini. Sesi tanya jawab berlangsung aktif, mencerminkan rasa ingin tahu mereka tentang dampak AI dalam dunia pendidikan.
Kuliah umum ini menjadi bukti nyata komitmen UMRI, khususnya FKIP dan PVTE, dalam mendorong pemanfaatan teknologi untuk kemajuan dunia pendidikan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pendidik dan peserta didik semakin siap menghadapi transformasi digital serta mampu memanfaatkan AI secara optimal untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Kontributor : Alman Mauluddin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha