Editorial

KOKAM, Paramiliter, dan Perannya Menjaga Keutuhan Bangsa

PWMJATENG.COM – Di tengah dinamika kebangsaan yang terus bergulir, keberadaan organisasi paramiliter sipil seperti Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) menjadi sorotan yang tak bisa diabaikan. Lahir dari rahim organisasi Islam modernis terbesar di Indonesia, KOKAM bukan hanya simbol ketegasan moral pemuda Muhammadiyah, tetapi juga menjadi representasi dari komitmen menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Sejak didirikan pada 1965, KOKAM telah memainkan peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa, khususnya dalam konteks mempertahankan ideologi negara, menjaga ketertiban sosial, serta merespons tantangan kebencanaan dan kemanusiaan. Dalam catatan sejarah, KOKAM tampil sebagai garda terdepan ketika negara menghadapi ancaman ideologis maupun sosial-politik. Namun lebih dari itu, kini KOKAM menjelma sebagai kekuatan sipil yang siap sedia hadir di setiap panggilan kemanusiaan dan kebangsaan.

Paramiliter Sipil dalam Bingkai Demokrasi

Istilah “paramiliter” acap kali menimbulkan persepsi negatif di tengah masyarakat. Tidak sedikit yang mengaitkan dengan kekerasan, tindakan vigilante, atau bahkan kelompok ekstremis. Namun dalam konteks KOKAM, kata “paramiliter” harus dimaknai secara lebih jernih: sebagai barisan disiplin sipil yang terlatih, terorganisasi, dan tunduk pada prinsip konstitusi serta nilai-nilai kemanusiaan universal.

KOKAM bukan pasukan bayangan kekuasaan, melainkan instrumen dakwah bil hal Muhammadiyah yang bergerak di bidang ketahanan sosial. Kerap bersinergi dengan instansi negara dalam membantu pengamanan acara, mengelola logistik bencana, hingga menjaga ketertiban di ruang publik, keberadaan KOKAM menjadi bentuk nyata partisipasi warga negara dalam sistem pertahanan semesta.

Dalam sistem demokrasi modern, partisipasi sipil dalam upaya menjaga stabilitas sosial justru menjadi kekuatan utama. Ketika negara tak mampu menjangkau semua lini masyarakat, di sanalah elemen sipil seperti KOKAM hadir. Mereka bukan pengganti aparat, melainkan pelengkap yang bergerak dari nurani dan semangat kebersamaan.

Antara Ketegasan dan Kemanusiaan

KOKAM dikenal dengan disiplin yang tinggi, barisan yang rapi, serta semangat militansi yang kokoh. Namun di balik wajah keras itu, tersimpan nilai-nilai kemanusiaan yang kuat. Dalam berbagai bencana alam di tanah air, KOKAM tak pernah absen turun langsung membantu evakuasi, distribusi bantuan, dan rekonstruksi. Mereka bergerak bukan karena pesanan, tetapi karena panggilan iman dan kemanusiaan.

Barisan yang dahulu diasah dalam latihan fisik dan ideologi kini juga diasuh dalam kemampuan respon bencana, pertolongan pertama, dan mitigasi risiko. Ini menegaskan bahwa paramiliter sipil dalam versi KOKAM bukan kekuatan represif, melainkan kekuatan resiliensi yang mampu menjadi penyangga krisis sosial.

Baca juga, Menghidupkan Wakaf Muhammadiyah: Dari Aset Menganggur ke Amal Produktif

Hal ini juga memperlihatkan bahwa organisasi kepemudaan Islam dapat menjadi agen perubahan tanpa harus mengibarkan bendera kekerasan atau konfrontasi. KOKAM telah membuktikan bahwa dakwah bisa dilakukan dengan aksi nyata, tanpa retorika berlebihan.

KOKAM dan Keutuhan Bangsa

Kontribusi KOKAM terhadap keutuhan bangsa tidak hanya bersifat fisik dan operasional. Mereka juga menjadi penjaga moralitas publik. Dalam konteks ideologis, KOKAM secara konsisten menjaga garis moderasi Islam yang menjadi napas Muhammadiyah. Di tengah arus radikalisasi dan intoleransi, keberadaan KOKAM sebagai pemuda Islam yang rasional, santun, namun tegas, menjadi penyeimbang yang sangat dibutuhkan bangsa ini.

KOKAM juga aktif dalam pendidikan kebangsaan, penguatan nilai-nilai Pancasila, dan membina generasi muda agar tetap memiliki akar kebangsaan yang kuat. Ini merupakan investasi sosial yang tidak ternilai dalam menjaga keutuhan Indonesia sebagai negara yang majemuk.

Dalam berbagai aksi bela negara yang dilakukan secara damai, KOKAM menegaskan posisinya sebagai penjaga harmoni, bukan provokator. Mereka hadir bukan untuk menciptakan ketegangan, tetapi meredam potensi konflik. KOKAM menjadi teladan bahwa kekuatan tidak selalu identik dengan kekerasan, dan ketegasan bisa bersanding dengan kasih sayang.

Kemandirian Tanpa Ketergantungan Politik

Salah satu kekuatan KOKAM adalah independensinya. Meski memiliki kedekatan emosional dengan berbagai tokoh nasional, KOKAM tetap menjaga jarak dari politik praktis. Hal ini menjadikan KOKAM tetap dipercaya oleh masyarakat lintas latar belakang. KOKAM tidak mudah diombang-ambingkan oleh dinamika kekuasaan, karena misinya bukan meraih kekuasaan, tetapi menjaga kemaslahatan.

Dalam iklim politik yang kian panas, peran seperti ini sangat penting. Ketika banyak organisasi terseret dalam kepentingan sesaat, KOKAM tetap tegak pada garis pengabdiannya. Ini menunjukkan kedewasaan organisasi dan kematangan kaderisasi.

Ikhtisar

Keberadaan KOKAM sebagai organisasi paramiliter sipil harus terus diapresiasi, dilindungi, dan diberdayakan. Negara seharusnya melihat KOKAM bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai mitra strategis dalam menjaga keutuhan bangsa. Di era yang penuh tantangan ini, bangsa Indonesia membutuhkan lebih banyak elemen sipil yang berani, terlatih, dan berjiwa nasionalis seperti KOKAM.

KOKAM bukan sekadar organisasi barisan. Ia adalah simbol bahwa pemuda Islam bisa menjadi garda depan perubahan, tanpa harus meninggalkan akar nilai luhur bangsa dan agama. Dengan semangat al-Ma’un dan jiwa patriotik, KOKAM akan terus berdiri tegak, menjaga Indonesia tetap utuh dalam bingkai persatuan dan keadilan.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE