Klinik Utama PKU Muhammadiyah Palu Resmi Berdiri, Muhammadiyah Jawa Tengah melalui Lazismu Jateng Support Bantuan 3,5 Milyar dalam Prosesnya
PWMJATENG.COM, Palu – Demi menunjang segala aspek dalam kesehatan, maka perlu adanya pembangunan sarana dan prasarana kesehatan, oleh karenanya Pimpinan Pusat Muhammadiyah meresmikan Klinik Utama PKU Muhammadiyah Sabtu (26/03/2022).
Acara peresmian dan serah terima dihadiri oleh Dr. Agus Taufiqurrahman M.Kes selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, I Komang Adi Pratama Sujendra, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Drs. H.Wahyudi, M.Pd selaku Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, H. Dodok Sartono, S.E, M.M selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Jawa Tengah beserta jajaran, Dewan Syariah Lazismu Jawa Tengah, Badan Pengawas Lazismu Jawa Tengah serta perwakilan dari Eksekutif Lazismu Jawa Tengah.
Klinik yang rencananya segera akan diproses menjadi rumah sakit tipe D ini terletak tidak jauh dari Universitas Muhammadiyah Palu, di Jalan H. Rusdi Toana No.5, Mantikulore, Palu.
*
Klinik Utama PKU Muhammadiyah Palu menjadi klinik pertama di kawasan Indonesia Tengah dan Timur yang menggunakan energi terbarukan, Pembangkit Tenaga Listrik Surya (PLTS), sebagai sumber energi listrik dengan kapasitas 50 ribu watt atau setengah dari total kebutuhan listriknya.
Dr. Agus Taufiqurrahman M.Kes selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam sambutannya mengatakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengapresiasi seluruh kerja dari semua pihak dalam pembangunan Klinik Utama PKU Muhammadiyah Palu dan juga rektor Unismuh Palu yang mau mengawal proses pembangunan.
Kemudian Agus menyinggung sejarah PKU Muhammadiyah yang di awal berdirinya bernama PKO atau Pertolongan Kesengsaraan Oemoem dan dirintis oleh Kyai Sujak. “Ketika masing-masing majelis presentasi, yang bagian sekolah didukung oleh semua sedangkan untuk Kyai Sudjak saat ditanya mau membuat rumah miskin (Panti Asuhan saat ini) tidak ada yang tepuk tangan karena semua merasa mustahil,” tutur Agus.
Agus mengisahkan, Kyai Dahlan tidak melemahkan apa yang disampaikan oleh Kyai Sudjak dan mendukung rencana tersebut. Akhirnya pada tanggal 13 Januari 1923 rumah miskin didirikan dan 15 Februari Klinik Muhammadiyah PKU berdiri.
Lebih lanjut Agus Taufiqurrahman juga mengharapkan dukungan dari pemerintah khususnya Dinas Kesehatan dan DPRD Propinsi Sulawesi Tengah dalam mewujudkan layanan kesehatan untuk masyarakat.
Baca juga, Prestisius! SMP Asy Syifa Juarai Liga HW Pemuda Muhammadiyah
Terakhir, Agus Taufiqurrahman berharap Klinik Utama PKU Muhammadiyah Palu yang diresmikan bisa memberikan manfaat bagi umat dan bangsa. “Jaga apa yang sudah dianugerahkan Allah kepada kita sebagai ibadah kita,” pungkasnya.
Sementara Rajindra selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Palu dan manajer proyek pembangunan Klinik Utama PKU Muhammadiyah Palu, dalam laporannya menuturkan klinik yang juga diberi nama Klini Siti Fadilah Supari ini dalam pembangunannya mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
“Pasca gempa 2018 lalu ada dorongan bahwa klinik yang sudah ada bisa diberdayakan menjadi layanan kesehatan bagi warga terdampak. Kemudian dilanjutkan dengan bantuan dari Direct Relief, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Lazismu, dan PWM Jawa Tengah,” kata Rajindra.
Untuk saat ini, Rajindra menuturkan ijin untuk klinik utama sudah ada dan selanjutnya akan segera diurus untuk menjadi rumah sakit tipe D serta dalam proses monitoring pembangunannya melibatkan MDMC dan MPKU PP Muhammadiyah.
Sementara I Komang Adi Pratama Sujendra, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah mewakili Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, menuturkan “selaku pimpinan daerah, Gubernur berterima kasih dan berharap semoga kehadiran Klinik Utama PKU Muhammadiyah Palu bisa memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat”.
“Harapan kami, klinik ini dapat dikelola agar menjadi tempat kesehatan yang unggul dalam melayani kesehatan masyarakat Kota Palu dan kedepan dengan selalu meningkatkan kompetensi dengan akreditasi dan peningkatan mutu serta layanan, Klinik Utama Muhammadiyah Palu akan semakin pesat berkembang dan jadi rumah sakit tipe D atau bahkan sampai tipe A,” pungkasnya.