AUM

KKN UMP Belajar Membuat Kerajinan Kepek dari Penyandang Disabilitas

PWMJATENG.COM, Banyumas – Kerajinan bisa menjadi suatu hal yang dapat menarik sebagian orang. Salah satunya di desa Gumelar Lor, Kabupaten Banyumas yang mempunyai kerajinan kepek. Tidak hanya membuat orang menarik namun bisa membuat orang takjub, karena salah satu produk kreatif yaitu kepek ternyata dibuat dari tangan penyandang disabilitas. Beliau adalah bapak Ngakil.

Bapak Ngakil ini membuat orang-orang kagum atas kehebatannya dalam membuat kepek. Walaupun dengan keterbatasan, tetapi hal itu tidak membuat beliau menyerah begitu saja. Bahkan, beliau bisa membuat 2 sampai 3 kepek dalam seharinya.

“Kalo di daerah desa Gumelar Lor kerajinan yang terkenal yaitu kepek, bahkan ada satu gang yang kebanyakan warganya itu pengerajin kepek. Tapi disana ada satu orang yang dengan kekurangannya tapi hebat dalam membuat kepek, namanya pak Ngakil” kata pak Slamet Pujiono selaku Kepala Kelurahan di Desa Gumelar Lor.

Disini pak ngakil dalam proses pembuatan kepek tidak sendirian. Beliau dibantu oleh istrinya. Istrinya mendapatkan bagian yang menganyam pada badan dari kepek itu sendiri dan untuk pak Ngakil mendapatkan bagian untuk ngutus atau bisa dibilang yang menganyam pinggiran dari badan kepek supaya tidak mudah lepas.

Baca juga, Lazismu dan Kemerdekaan

“Saya mulai membuat kepek itu sekitar tahun 2016 berarti sudah kurang 6 tahun saya bikin kepek,” kata pak Ngakil.

Mulai saat itulah pembuatan yang pada awal mulai, pak ngakil hanya membut kepek saat ada orang yang membutuhkan saja tetapi sekarang pak Ngakil sudah membuat puluhan dalam sebulan. Proses penjualan kepek ini dilakukan dengan mengirim kepek kapada pengepul, sehingga dari pengepul lalu dipasarkan ke beberapa wilayah Indonesia.

Bagi pak Ngakil pekerjaan membuat kepek merupakan pekerjaan sampingan, selain membuat kepek pak ngakil juga bekerja sebagai pemijat panggilan. Pak Ngakil sendiri tinggal di daerah yang dinamakan gang kepek yang mayoritas warga daerah tersebut adalah membuat kepek selain itu juga sebagai petani. Karena desa Gumelar Lor merupakan desa agraris dengan area persawahan.

Di akhir kegiatan beliau menyampaikan kepada seluruh generasi muda untuk tidak terpuruk dengan keadaan.

“Untuk generasi muda untuk jangan terlalu terpuruk dengan keadaan, karena dibalik musibah ada rencana tuhan yang baik. Saya memiliki keterbatasan tidak melihat akan tetapi Allah memberikan kelebihan berupa keahlian dalam membuat kerjinan kepek ini. Sehingga saya dapat memenuhi kewajiban saya dalam kepala keluarga walaupun tidak seberapa,” pungkas pak Ngakil.

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE