AUMBerita

KKN Internasional Muhammadiyah Diharap Mampu Berkontribusi pada Masyarakat Dunia

PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah menjadi koordinator Program Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI) yang bertempat di Semenanjung Kuala Lumpur, Penang, dan Johor Baru. Program ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat Kemitraan Internasional (PkM KI) yang melibatkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) Angkatan ke-11.

Koordinator Program KKN KI PTMA, Harun Joko Prayitno, yang juga Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (LPTK PTMA), menyatakan bahwa sebanyak 60 mahasiswa dari 16 PTMA, didampingi 24 dosen, mulai melaksanakan tugas di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.

“Tugas kemanusiaan ini bertujuan menghadirkan dan memberdayakan pendidikan bagi anak-anak di 20 Sanggar Belajar (SB). Mereka akan menyatukan diri, membersamai, serta merasakan semangat anak-anak SB yang memiliki keinginan kuat untuk mengenyam pendidikan, namun selama ini belum mendapatkan hak pendidikan secara layak dan formal,” papar Harun Joko Prayitno, Sabtu (3/8).

Program ini dilaksanakan selama satu bulan, mulai 31 Juli 2024 hingga 28 Agustus 2024 di berbagai SB. Atdikbud RI di KBRI Kuala Lumpur, M. Firdaus, didampingi Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Frii, serta Koordinator Program Shohenuddin, menyebut program ini sebagai Duta Diplomasi dan Proyek Kemanusiaan Internasional.

“Sebab mereka bukan hanya mengabdikan diri, tetapi juga berjuang di tengah keterbatasan ruangan, prasarana, dan sarana pendidikan. Namun, anak-anak dan pengelola pendidikan memiliki tekad dan semangat luar biasa untuk mendapatkan layanan pendidikan,” ungkap Firdaus.

Baca juga, 156 Tahun KH Ahmad Dahlan: Teladan Islam Inklusif dan Pembangun Bangsa

Firdaus menambahkan, di Malaysia, banyak anak-anak Indonesia tidak dapat mengakses layanan pendidikan karena alasan dokumen yang tidak lengkap. Untuk menangani fenomena tersebut, KBRI tidak melegalkan apalagi mendirikan sekolah formal, tetapi memberikan layanan pendidikan agar anak-anak usia sekolah tidak tertinggal dalam kemampuan baca, tulis, dan menghitung, serta memiliki wawasan tentang negaranya.

“Tugas mahasiswa KKN bukan 100 persen mengajar. Perlu usaha bersama untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” tegas Firdaus.

M. Hidayatullah, Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang mewakili ALPTK PTMA, menyampaikan bahwa program ini sangat nyata dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan.

KBRI dan Konsorsium KKN KI serta sejumlah pengelola SB di Penang dan Kuala Lumpur sepakat agar program ini dapat dilanjutkan di masa mendatang karena nilai kemanfaatannya yang sangat tinggi.

Dengan kolaborasi ini, program KKN KI dan PkM KI diharapkan menjadi model keberhasilan dalam pendidikan internasional yang mengarusutamakan Pendidikan untuk Semua (PUS), serta menjadi inspirasi bagi program-program serupa di masa depan.

Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE