
PWMJATENG.COM, Surakarta – Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) angkatan 2022 menggelar Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke sejumlah lembaga riset dan industri nasional. Kegiatan ini bertujuan menjembatani teori akademik dengan praktik nyata di dunia kerja serta mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi.
Rombongan mahasiswa didampingi dosen pembimbing, Denny dan Siti Fatimah, melakukan kunjungan utama ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Mereka disambut hangat oleh pihak BRIN dan mendapat penjelasan langsung mengenai proyek riset yang sedang dikembangkan, khususnya di bidang teknik kimia, rekayasa proses, dan energi terbarukan.
Menurut Denny, “Mahasiswa mendapatkan wawasan mendalam tentang pengembangan material baru, proses katalisis, teknologi pemisahan, hingga pengolahan limbah.” Mahasiswa juga berkesempatan berkeliling laboratorium dan berdiskusi langsung dengan para peneliti BRIN.
Kegiatan ini sangat penting untuk memperdalam pemahaman mahasiswa terhadap aplikasi nyata ilmu teknik kimia di lapangan. Tidak hanya teori, mereka melihat bagaimana riset di bidang energi terbarukan dan teknik kimia berjalan secara praktis.
Selain BRIN, mahasiswa Teknik Kimia UMS juga mengunjungi beberapa perusahaan industri kimia di wilayah Banten, salah satunya PT Dover Chemical. Di perusahaan ini, mereka diperkenalkan dengan proses produksi bahan kimia industri seperti paraformaldehida, resin formaldehid, dan emulsi perekat.
Baca juga, Tanggung Jawab Ilmuwan dalam Islam: Mengamati Alam Semesta sebagai Bentuk Ibadah
Kunjungan ke PT Dover Chemical membuka wawasan mahasiswa tentang sistem manajemen proses, kontrol mutu, serta standar keselamatan kerja di industri kimia. “Mahasiswa belajar bagaimana prinsip-prinsip teknik kimia diaplikasikan dalam lingkungan pabrik yang nyata,” jelas Denny.
KKL juga mencakup kunjungan ke PLN untuk mempelajari peran teknik kimia dalam sektor ketenagalistrikan. Materi yang dipelajari meliputi konversi energi, manajemen energi, pengolahan limbah pembangkitan listrik, dan tantangan transisi menuju energi terbarukan.

Denny menegaskan, “Kegiatan ini efektif mengintegrasikan pengetahuan akademik dengan pengalaman praktis, sehingga mahasiswa dapat melihat langsung penerapan teori di dunia kerja.”
Siti Fatimah menambahkan, “Selain aspek teknis, KKL menjadi ajang pengembangan soft skills dan membangun jejaring antara mahasiswa, institusi pendidikan, dan dunia industri.”
Mahasiswa memberikan tanggapan positif atas KKL yang berlangsung pada 20–22 Januari 2025 tersebut. Mereka merasa memperoleh pengalaman baru yang tidak didapatkan di bangku kuliah.
Salah satu mahasiswa mengungkapkan, “Kunjungan ke BRIN dan industri membuka wawasan saya tentang bagaimana teknik kimia bekerja dalam praktik dan tantangan di lapangan.”
Diharapkan kegiatan KKL ini dapat membentuk lulusan Teknik Kimia UMS yang kompeten, adaptif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global. Program ini menegaskan komitmen UMS dalam menghasilkan tenaga ahli yang mampu menghadapi tantangan dunia industri modern.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha