Kesempurnaan Allah dan Kelemahan Manusia
Kesempurnaan Allah dan Kelemahan Manusia
Oleh: Alvin Qodri Lazuardy, M.Pd. (Kader Muhammadiyah)
PWMJATENG.COM – Dalam Islam, kesempurnaan hanya milik Allah. Keyakinan ini mengajarkan bahwa manusia, dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaannya, harus menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah hasil dari kehendak dan kekuasaan Allah.
Kesempurnaan Allah mencerminkan sifat-sifat-Nya yang maha kuasa, maha mengetahui, dan maha pengasih. Allah menciptakan manusia dengan berbagai tanda untuk kita berkaca dan menyadari betapa kecil dan lemahnya kita di hadapan-Nya. Manusia awalnya hanyalah segumpal darah yang tidak memiliki kemampuan apa pun. Proses penciptaan manusia, mulai dari fase alam ruh hingga menjadi makhluk yang sempurna (ahsan taqwim), sepenuhnya berada di bawah kendali Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik” (QS. Al-Mu’minun: 14).
Kesadaran akan ketidaksempurnaan manusia ini seharusnya membuat kita lebih rendah hati dan bersyukur. Sebagai makhluk yang lemah, kita sering kali terjebak dalam kesombongan dan lupa akan asal-usul kita. Pengingat bahwa kita dulu hanya segumpal darah yang tidak bisa apa-apa seharusnya mendorong kita untuk selalu mengingat Allah dalam setiap langkah hidup kita. Segala pencapaian dan kemampuan yang kita miliki adalah anugerah dari-Nya, dan bukan semata-mata hasil usaha kita sendiri.
Baca juga, Bulan Muharram 1446 H Dimulai pada Ahad, 7 Juli 2024: Berikut Sejarah dan Keunggulannya!
Konsep ahsan taqwim, atau manusia yang sempurna, juga menekankan pentingnya kehendak Allah dalam menentukan nasib kita. Manusia dapat berusaha dan berdoa, namun pada akhirnya, segala sesuatu tergantung pada kehendak-Nya. Dalam berbagai aspek kehidupan, kita sering dihadapkan pada situasi di mana kita merasa tidak berdaya dan tidak tahu harus berbuat apa. Pada saat-saat seperti itulah kita harus mengingat bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa untuk mengubah keadaan kita.
Kesempurnaan Allah juga mengajarkan kita untuk tidak berputus asa. Meskipun kita memiliki banyak kelemahan dan keterbatasan, Allah selalu memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam Islam, konsep tobat atau pertobatan adalah salah satu cara untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan, serta memperbaiki hubungan kita dengan Allah. Dengan menyadari bahwa hanya Allah yang sempurna, kita diingatkan untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
Sebagai kesimpulan, kesempurnaan hanya milik Allah adalah sebuah pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara manusia dan Sang Pencipta. Kesadaran akan ketidaksempurnaan kita seharusnya mengarahkan kita pada sikap rendah hati, bersyukur, dan selalu mengingat Allah dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan memahami bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh keikhlasan, serta terus berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Editor : M Taufiq Ulinuha