Kementerian Pariwisata Gandeng AIS Muhammadiyah Laksanakan Survei
PWMJATENG.COM, SEMARANG – Kementerian Pariwisata Republik Indonesia tahun 2018 melakukan survei industri pariwisata di Jawa Tengah. Program survei untuk penyusunan database pariwisata di Jawa Tengah itu pihaknya menggandeng Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang.
Pada pelaksanaan program tersebut melibatkan 28 mahasiwa AIS Muhammadiyah. Mereka diterjunkan ke 21 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah pada 11-18 November 2018. Obyek survei antara lain usaha jasa transportasi wisata, usaha jasa perjalanan wisata, usaha pramuwisata, usaha jasa konsultan pariwisata, usaha jasa informasi pariwisata, MICE dan SPA. Usaha pariwisata di atas selama ini memang belum terdata.
Dalam buku pedoman survei industri pariwisata tahun 2018 dijelaskan bahwa pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Maka program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ekonomi.
Karenanya untuk mendapatkan gambaran keseluruhan jenis usaha pariwisata yang ada di Indonesia, perlu adanya penyusunan database usaha pariwisata sebagai bahan kebijakan, evaluasi dan perencanaan pariwisata.
Dijelaskan juga tujuan program survei kementerian pariwisata ini untuk memperoleh data/informasi dan prospek perusahaan/usaha 7 bidang secara umum, seperti bentuk badan hukum/badan usaha, jenis kepemilikan usaha, status TDUP, status sertifikasi, karakteristik utama usaha, jumlah klien, dan jumlah tenaga kerja.
Adapun data dan keterangan yang dikumpulkan adalah data, informasi, dan keterangan yang dikumpulkan dalam pencacahan perusahaan/usaha 7 bidang berskala menengah besar ini antara lain adalah pengenalan tempat, keterangan petugas, pendapatan selama tahun 2017, asset tahun 2016 dan 2017, keterangan usaha, dan catatan.
Direktur AIS Muhammadiyah, Dra. Wellie Sulistidjanti M. Sc menyambut baik dan mengapresiasi kerjasama Kementerian Pariwisata dengan AIS Muhammadiyah. Wellie juga berterimakasih atas kepercayaan Kementerian Pariwisata terhadap AIS Muhammadiyah dalam pelaksanaan program survei industri pariwisata tahun 2018 ini. Kesempatan ini menurut Wellie adalah kesempatan langka dan bagus.
Program ini, kata Wellie sangat relevan dengan mahasiswa AIS Muhammadiyah. Melalui program ini juga mahasiswa AIS Muhammadiyah dapat mempraktekkan teori yang di dapat di kelas.
“Melalui kerjasama ini mahasiswa dapat pengalaman dan belajar di lapangan”. Ujar Wellie. (Badrun)