
PWMJATENG.COM, Jepara – Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru SMP Muhammadiyah Keling resmi ditutup dengan cara yang berbeda pada Sabtu, 19 Juli 2025 M/24 Muharram 1447 H. Pihak sekolah mengemas penutupan ini dengan kegiatan edukatif yang menyenangkan berupa edu wisata alam di kawasan Rolet dan Kali Gelis.
Edu wisata tersebut dikemas dalam bentuk jalan santai menyusuri kawasan perbukitan hijau dan aliran sungai yang memanjakan mata. Para siswa melangkah ceria menuju Rolet, sebutan populer yang merujuk pada wilayah perbatasan antara dua desa, yakni Desa Klepu (Dukuh Klero) dan Kelet, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara.
Kawasan Rolet dikenal sebagai destinasi lokal dengan bentangan alam menawan. Hijaunya persawahan, jalan yang meliuk dengan tikungan tajam, serta kesibukan petani yang bercocok tanam menjadi pemandangan khas sepanjang perjalanan. Gemericik aliran sungai yang mengalir menuju muara turut menambah kesan damai dan menenangkan di lokasi tersebut.
Setiba di area Rolet, para siswa langsung menikmati sarapan bersama di pendopo yang berada di tengah hamparan alam terbuka. Di tempat itu pula mereka menghirup udara segar khas pegunungan yang menyegarkan tubuh dan pikiran.
“Anak-anak terlihat sangat antusias. Kegiatan ini memang kami desain tidak sekadar jalan-jalan, tapi juga untuk meningkatkan keakraban antar siswa baru dan kakak kelas,” ujar Kepala SMP Muhammadiyah Keling, Siti Nurhidayah, dalam sambutannya sebelum pemberangkatan jalan sehat.
Baca juga, Sekali Lagi Tentang Bank Syariah Muhammadiyah ‘Artha Surya atau Matahari’
Menurut Siti, kegiatan edu wisata semacam ini diharapkan mampu membangun ikatan sosial antar siswa serta menjadi media refleksi untuk mengagumi ciptaan Tuhan. Ia menegaskan pentingnya menanamkan kecintaan terhadap alam sejak dini agar generasi muda tumbuh dengan kepedulian terhadap lingkungan.
Setelah sarapan, kegiatan dilanjutkan dengan permainan outbond. Permainan ini dirancang untuk melatih kekompakan dan kerja sama antar peserta. Suasana pun menjadi lebih akrab, diselingi tawa dan sorakan siswa yang mulai saling mengenal.

Bagian paling dinantikan oleh para peserta adalah kegiatan tadabbur alam di sepanjang aliran Kali Gelis. Mereka berjalan menyusuri sungai dengan panduan para guru pendamping. Di sepanjang jalur ini, siswa diajak untuk menyimak penjelasan tentang ekosistem sungai, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta bagaimana manusia bisa belajar dari keteraturan alam.
Kegiatan ini diikuti oleh 40 siswa, terdiri atas 18 siswa baru dan 22 kakak kelas yang turut mendampingi. Para guru pendamping juga turut serta mendampingi siswa selama kegiatan berlangsung. Mereka adalah Iqbal Awaluddin, Kartika Mahardika, Erma Yunita, Shofwatulmala, dan Kusnitah.
Salah satu siswa baru, Rafi (13), mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. “Aku suka saat jalan-jalan ke sungai. Airnya jernih dan kami bisa belajar tentang alam sambil bermain,” tuturnya.
Senada dengan Rafi, kakak kelas bernama Dira (14) mengatakan kegiatan ini membantu siswa baru merasa lebih nyaman dan cepat beradaptasi. “Kami jadi bisa kenal lebih dekat. Seru banget, apalagi pas main outbond,” katanya.
Kontributor : Kusnitah
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha