PWMJATENG.COM, Boyolali – Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, bersama Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, meresmikan Rumah Sakit Umum PKU dr. Soemowidagdo yang terletak di Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (7/9/24). Peresmian ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wahyu Irawan dan penandatanganan prasasti oleh Agus Taufiqurrahman. Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Tafsir, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya, termasuk Wakil Ketua PDM Klaten dan Ketua PDA Klaten.
Ketua PCM Delanggu, Muhammad Harun, mengungkapkan bahwa RS PKU Muhammadiyah dr. Soemowidagdo adalah AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) keempat di bidang kesehatan yang dikelola oleh PCM Delanggu. “PCM Delanggu saat ini mengelola lima rumah sakit, termasuk RS PKU Muhammadiyah Delanggu, PKU Muhammadiyah Pedan, RS PKU Muhammadiyah Kartasura, dan RS PKU Muhammadiyah dr. Soemowidagdo Boyolali. Kami juga bekerja sama dengan PDM Kota Salatiga dalam pembangunan RS PKU AR Fachrudin Salatiga,” jelasnya.
Nama dr. Soemowidagdo diambil untuk menghormati tokoh Muhammadiyah yang merupakan perintis PKU pada masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. “Kami sedang merencanakan pembangunan RS PKU AR Fachrudin Salatiga dan dalam waktu dekat akan ada seremonial peletakan batu pertama,” tambah Harun.
Baca juga, Azan dari Perangkat Elektronik: Apakah Masih Disunahkan untuk Dijawab?
Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, dalam sambutannya menyatakan bahwa kehadiran rumah sakit baru ini sangat penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Boyolali. “Rumah sakit ke-13 ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Boyolali secara keseluruhan,” ungkapnya.
Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, dalam sambutannya menyampaikan selamat atas peresmian RS PKU Muhammadiyah dr. Soemowidagdo, di mana rumah sakit ini menjadi salah satu di antara 52 rumah sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Jawa Tengah. Selain itu, masih terdapat 3 rumah sakit yang sedang dalam proses pembangunan, sehingga nantinya Muhammadiyah Jawa Tengah akan memiliki 55 rumah sakit.
Tafsir memaparkan, “Kita tidak hanya fokus pada pembangunan rumah sakit di dalam negeri, tetapi juga mempertimbangkan peluang internasional. Mungkin saja kita bisa mendirikan PKU Muhammadiyah di Frankfurt, Jerman. Ini adalah bagian dari internasionalisasi Muhammadiyah.” Ia menambahkan bahwa Muhammadiyah harus menjadi pelopor dalam sektor kesehatan, bukan hanya menerima kontribusi dari luar negeri.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, menambahkan bahwa Muhammadiyah terus memperkuat dakwah melalui pelayanan kesehatan. “Kami juga memperluas layanan kesehatan di wilayah Indonesia Timur, seperti di Sorong yang masih minim fasilitas medis. Dengan semangat dakwah Muhammadiyah, kami akan memperkuat layanan kesehatan di kawasan tersebut,” jelasnya. Agus berharap pengelola rumah sakit dapat memberikan layanan kesehatan sesuai standar tanpa diskriminasi.
Direktur RS PKU Muhammadiyah dr. Soemowidagdo, Fery Ardi Kurniawan, menegaskan komitmen seluruh tim untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik sesuai standar JKN. “Kami masih mempersiapkan akreditasi agar dapat segera melayani pasien JKN. Saat ini, kami terus menambah pelayanan, termasuk IGD 24 jam, rawat inap, laboratorium 24 jam, radiologi, farmasi, dan beberapa poli spesialis. Dalam waktu dekat, kami juga akan menyiapkan akreditasi untuk bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” tutupnya.
Editor : M Taufiq Ulinuha