Jadi Narasumber Syawalan FGM Kudus, Khafid Ajak Para Guru Tidak Hanya Mengajar Tapi Juga Menulis

PWMJATENG.COM, Kudus – Momentum Syawalan atau Halalbihalal yang digelar Forum Guru Muhammadiyah Kudus, Kamis (17/4/2025), berubah menjadi panggung seruan literasi bagi para pendidik. Kegiatan yang berlangsung di Aula SMP Muhammadiyah Kudus ini menghadirkan semangat baru bagi guru-guru Muhammadiyah se-Kabupaten Kudus agar lebih aktif menulis dan membaca.
Acara ini dihadiri oleh ratusan guru dari jenjang SD, MI, SMP, MTs, SMA hingga SMK Muhammadiyah di Kudus. Hadir pula jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus, Majelis Dikdasmen PDM Kudus, serta tokoh-tokoh pendidikan lainnya.
Sebagai pembicara utama, Khafid Siratudin dari Lembaga Pengembangan UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, tampil membakar semangat para peserta. Dalam penyampaiannya, Khafid menekankan bahwa perintah membaca dan menulis adalah amanah langsung dari Al-Qur’an.
“Saya kira perintah dalam Al-Qur’an cukup jelas, bagaimana Allah SWT menyeru kita untuk membaca dan menulis. Konsep literasi bisa dimaknai sebagai aktivitas menyerap dan menyebarkan informasi dari berbagai media,” ujar Khafid dengan penuh penekanan.
Ia pun mengingatkan para guru agar tidak terjebak dalam penggunaan media sosial yang sia-sia. “Dalam praktik sehari-hari, jangan sampai media sosial hanya kita warnai dengan ghibah, fitnah, dan hoaks. Sebagai generasi Muhammadiyah, kita harus menampilkan dakwah yang mencerahkan,” tegas aktivis Muhammadiyah asal Kendal itu.
Khafid juga menyampaikan bahwa literasi bukan hanya tentang membaca buku atau menulis artikel ilmiah. Lebih dari itu, literasi adalah alat dakwah yang strategis jika digunakan secara tepat. Menurutnya, guru adalah aktor penting dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan melalui tulisan.
Baca juga, Islam dan Eco-Living: Kewajiban Muslim Menjaga Lingkungan
“Bayangkan jika setiap guru Muhammadiyah mampu menulis satu opini setiap bulan. Dalam setahun, kita bisa menghasilkan ratusan tulisan yang menginspirasi. Ini adalah kekuatan dakwah yang tidak bisa diremehkan,” jelasnya.
Pimpinan PDM Kudus yang turut hadir dalam acara tersebut memberikan dukungan penuh terhadap ajakan literasi ini. Mereka menilai bahwa membangun budaya literasi di kalangan guru adalah langkah strategis dalam memajukan pendidikan Muhammadiyah.

Dalam sambutannya, salah satu pimpinan menyatakan bahwa guru bukan hanya pelaksana kurikulum, tetapi juga pembentuk peradaban. “Guru memiliki tanggung jawab moral untuk terus belajar, berbagi, dan mencerdaskan. Menulis adalah salah satu caranya,” katanya.
Kegiatan halalbihalal kali ini tidak hanya berisi tausiah dan silaturahmi, tetapi juga menjadi ruang refleksi dan motivasi. Forum Guru Muhammadiyah Kudus berkomitmen untuk menindaklanjuti semangat ini dengan mengadakan pelatihan kepenulisan dan pengelolaan media digital.
Panitia acara menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan awal dari rangkaian program literasi yang akan berjalan sepanjang tahun. “Kami ingin agar kegiatan seperti ini tidak berhenti hanya di momentum Syawal, tapi terus berlanjut agar budaya literasi benar-benar mengakar di lingkungan sekolah Muhammadiyah,” ujar salah satu panitia.
Kontributor : Rofiq
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha