Kolom

Istikamah di Tengah Trend: Saat Iman Diuji oleh Popularitas

PWMJATENG.COMย โ€“ย Di era digital saat ini, kita tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan bahwa popularitas menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan. Baik di dunia maya maupun dunia nyata, hampir segala hal dapat menjadi viral, mulai dari tren fesyen hingga ideologi, semua berlomba-lomba menarik perhatian. Dalam suasana yang serba cepat ini, umat Islam dituntut untuk tetap istikamahโ€”berpegang teguh pada prinsip iman dan nilai-nilai agamaโ€”meski banyak godaan dari tren yang berkembang di sekitar mereka.

Istikamah dalam konteks agama merujuk pada konsistensi dalam menjalankan ajaran Islam dengan penuh kesabaran, ketekunan, dan tanpa tergoda oleh berbagai perubahan zaman yang sementara. Namun, dalam masyarakat yang terus berkembang, keberadaan tren dan popularitas sering kali menjadi ujian tersendiri bagi mereka yang ingin menjaga keistiqamahan iman.

Godaan Tren dan Dampaknya terhadap Iman

Era media sosial memberikan ruang yang sangat besar bagi seseorang untuk memperoleh perhatian. Hal ini menumbuhkan keinginan untuk tampil menonjol dan memperoleh pengakuan dari orang lain. Tren yang sering kali datang dan pergi ini bisa menciptakan tekanan sosial, terutama bagi generasi muda yang sering kali merasa harus mengikuti apa yang sedang populer. Namun, di tengah euforia ini, banyak yang terkadang melupakan nilai-nilai agama yang seharusnya mereka pegang teguh.

Sebagai contoh, tren berpenampilan atau berperilaku tertentu yang lebih mengutamakan gaya hidup daripada nilai-nilai moral dapat menyebabkan seseorang jauh dari prinsip agama. Fenomena ini sering kali kita lihat pada kalangan muda yang gemar mengikuti tren fashion atau gaya hidup yang kurang sesuai dengan syariat Islam. Ketika pengaruh tren ini semakin kuat, individu sering kali merasa kesulitan untuk menjaga prinsip hidupnya, apalagi jika itu bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam agama.

Iman yang Teruji oleh Popularitas

Bagi seorang Muslim, ujian terbesar bukan hanya datang dari kesulitan hidup, tetapi juga dari godaan dunia yang tampak menggiurkan. Popularitas, yang sering kali dianggap sebagai bentuk pengakuan terhadap keberadaan seseorang, bisa menjadi salah satu bentuk ujian berat dalam mempertahankan iman. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa di tengah maraknya konten di media sosial, banyak orang yang mulai lebih memprioritaskan penampilan dan citra diri, daripada menjaga kualitas batin dan hubungan mereka dengan Allah SWT.

Menjaga istikamah di tengah godaan ini memerlukan kebijaksanaan yang tinggi. Seorang Muslim harus mampu menilai setiap tren yang ada dengan bijak, memilih mana yang sesuai dengan prinsip agama, dan meninggalkan hal-hal yang hanya bersifat sementara dan bisa menyesatkan. Tidak jarang, ketenaran di dunia maya membawa seseorang untuk berpaling dari ajaran agama dan lebih mementingkan popularitas pribadi.

Baca juga, Mengukur Kualitas Taqwa di Bulan Syawal

Istikamah di tengah popularitas bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Salah satu cara untuk tetap teguh dalam iman adalah dengan memperdalam pemahaman agama. Melalui pemahaman yang mendalam, seseorang akan lebih mudah menilai apakah suatu tren atau kebiasaan yang sedang berkembang sesuai dengan nilai-nilai agama atau tidak. Pendidikan agama yang kuat dapat menjadi benteng dalam menghadapi arus tren yang menggoda.

Selain itu, menjaga hubungan yang erat dengan Allah SWT melalui ibadah juga menjadi cara yang efektif untuk menjaga istikamah. Berdoa, berdzikir, dan beribadah dengan penuh ketulusan membantu seseorang untuk tetap fokus pada tujuan hidup yang lebih besar, yakni mencapai ridha Allah. Ketika hati dan pikiran seseorang tertuju pada kehidupan akhirat, segala godaan duniawi seperti popularitas akan terasa lebih mudah untuk dihindari.

Menjaga Diri dari Pengaruh Negatif Tren

Tidak semua tren yang berkembang harus diikuti. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Hal ini tercermin dalam salah satu prinsip dasar agama Islam, yakni memilih yang halal dan meninggalkan yang haram. Dalam konteks tren, ini berarti tidak semua hal yang populer dan diminati banyak orang sesuai dengan ajaran agama. Misalnya, tren berpenampilan dengan cara yang tidak menutup aurat atau perilaku yang tidak mencerminkan akhlak mulia adalah contoh tren yang harus dihindari.

Penting untuk selalu menyaring informasi yang kita terima, baik dari media sosial maupun lingkungan sekitar, agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama. Mengikuti tren seharusnya tidak mengorbankan prinsip hidup yang lebih besar, yakni menjaga ketaatan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk terus meningkatkan ketakwaan dan keimanan melalui berbagai kegiatan positif yang tidak hanya berdampak baik bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitar.

Ikhtisar: Istikamah sebagai Kekuatan dalam Menghadapi Dunia

Menjaga istikamah di tengah-tengah tren yang selalu berubah-ubah memang tidak mudah. Dunia yang penuh dengan godaan popularitas ini sering kali membuat seseorang terjerumus dalam perilaku yang tidak sesuai dengan prinsip agama. Namun, dengan pemahaman agama yang mendalam, menjaga ibadah yang konsisten, dan terus memperkuat hubungan dengan Allah, setiap Muslim bisa tetap teguh pada prinsip hidupnya.

Istikamah bukan hanya tentang bertahan dalam menjalankan ajaran agama, tetapi juga tentang memilih dengan bijak segala hal yang datang dan menghindari hal-hal yang dapat mengaburkan tujuan hidup kita, yakni meraih ridha Allah SWT. Oleh karena itu, dalam setiap keputusan yang diambil, hendaknya kita selalu bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini sejalan dengan iman saya?” Jika jawabannya tidak, maka sudah seharusnya kita menjauhinya. Iman yang kokoh akan selalu menjadi kekuatan dalam menghadapi segala godaan dunia, termasuk tren dan popularitas yang ada.

Ass Editor : Ahmad; Editor :ย M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE