IPM Sukoharjo Ingin Wujudkan Generasi Taqwa dan Militan
PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sukoharjo adakan Seminar & Diskusi dengan tema “Mewujudkan Generasi Taqwa dan Militan untuk terciptanya IPM Sukoharjo yang Berkemajuan” yang dilaksanakan di Ruang Seminar Lantai 7 Gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Hari Jumat 13 Oktober 2017.
Seminar & Diskusi ini mengundang dari PP IPM Ipmawan M. Arif Husein dan Ipmawan Ahmad Basyirudin Ketua Umum PW IPM Jawa Tengah serta sebagai moderator Ipmawan Didik Maryono Kabid Perkaderan PD IPM Sukoharjo. Yang mana diikuti oleh kader dari Pimpinan Ranting dan Cabang IPM se-Sukoharjo kurang lebih 100 peserta yang hadir.
Ipmawan M. Arif Husein dari PP IPM mengatakan bahwa budaya keilmuan seperti ini harus ditingkatkan kembali sehingga Kader-kader IPM tak ketinggalan informasi.
Selain itu juga Husein sebagai pembicara menyampaikan beberapa hal. Pertama Takwa berarti menjauhkan diri dari maksiat atau takut melakukan perbuatan dosa. Dengan harapan bahwa kader IPM itu harus menjauh dari perbuatan-perbuatan yang dilarang dan melakukan perbuatan-perbuatan yang dicintai oleh Allah SWT sebagai mana ini menjadi prinsip dari Muhammadiyah yakni Amar Makruf Nahi Munkar. Kedua kader IPM harus bertaqwa apapun posisinya di IPM sehingga dapat memberi contoh pada adik-adiknya di Pimpinan Ranting. Ketiga implementasi taqwa dalam Ber-IPM bisa melalui amal Sholeh, akhlak yang mulia dan berAmar Makruf Nahi Munkar dengan mencontoh kepemimpinan Rasulullah SAW.
Ahmad Basyirudin Ketua Umum PW IPM Jawa Tengah sebagai pembicara kedua pun mengatakan. Pertama sebagai kader IPM hendaknya jangan menjadi “Kader Micin” artinya kader yang memiliki semangat juang yang lemah atau memiliki tujuan yang salah dalam Ber-IPM. Kedua amanah musyawarah wilayah IPM Jawa Tengah di Kendal kemarin mengamanahkan bahwa IPM Jawa Tengah harus bisa mengembalikan Islam, salah satunya melalui program yang sekarang sedang diboomingkan yakni IPM Goes to Masjid (IGTM) karena dalam sejarah masjid merupakan sumber dari peradaban Islam. Ketiga dalam Ber-IPM tidak hanya rapat, rapat dan rapat terus tetapi didalamnya harus adanya kajian-kajian tentang islam ataupun kajian-kajian terkait isu terkini sehingga kader IPM tidak ketinggalan informasi dari luar.
Selanjutnya Ipmawan Didik Maryono selaku moderator menyimpulkan bahwa IPM harus menjadi kader yang kritis, solutif dan aktif dalam berbagai bidang sehingga tema dari seminar dan diskusi ini bisa tercapai dan dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. (Santoso/LIM IPM Jateng)