
PWMJATENG.COM, Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali menegaskan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui Soft Launching Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang digagas Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HIMATEPA). Kegiatan ini digelar di Desa Ringinarum, Kabupaten Kendal, dan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III Unimus, Eny Winaryati.
Dalam sambutannya, Eny menyampaikan apresiasi atas dedikasi HIMATEPA dan seluruh pihak yang mendukung program tersebut. Menurutnya, kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan pembangunan, khususnya di sektor pertanian.
“Program ini bukan hanya bentuk pengabdian, tapi juga media pembelajaran nyata bagi mahasiswa. HIMATEPA hadir melalui Sanggar Tani Muda AKASHATANI sebagai agen perubahan yang mendorong inovasi pertanian dan pemberdayaan desa,” tegas Eny di hadapan tamu undangan.

Kegiatan soft launching ini turut dihadiri perwakilan Dinas Kabupaten Kendal, tokoh masyarakat, pemerintah desa, dan civitas akademika Unimus. Momentum tersebut menandai langkah awal HIMATEPA dalam melaksanakan program berbasis masyarakat secara berkelanjutan.
Sanggar Tani Muda AKASHATANI menjadi wadah pelatihan, edukasi, dan pengembangan potensi pertanian lokal di Desa Ringinarum. Program ini dirancang untuk melibatkan para pemuda dan petani muda dalam menghadirkan solusi pertanian yang adaptif dan inovatif.
Baca juga, Hijrah: Jalan Pilihan dan Ujian Menuju Kemenangan Sejati
Ketua HIMATEPA menyebut bahwa inisiatif ini berangkat dari semangat untuk membumikan teknologi pangan di tingkat desa. Selain itu, pihaknya juga ingin mendorong kemandirian petani melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan unsur masyarakat secara aktif.
“Kami ingin membawa hasil riset dan inovasi ke tengah-tengah masyarakat. Dengan mendekatkan teknologi kepada petani, kami berharap mereka lebih berdaya dan mampu mengelola potensi lokal secara mandiri,” katanya.
Program PPK Ormawa HIMATEPA bukan sekadar kegiatan seremonial. Soft launching ini menjadi pintu masuk bagi serangkaian program pemberdayaan yang telah dirancang secara berkelanjutan. Mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga langsung berinteraksi dengan tantangan nyata yang dihadapi masyarakat desa.
Dengan semangat “bergerak, berdaya, dan berdampak,” HIMATEPA ingin menghadirkan kontribusi nyata dalam pembangunan pedesaan. Melalui pendekatan partisipatif, program ini diharapkan mampu membangun sinergi kuat antara mahasiswa, perguruan tinggi, dan masyarakat.
Pemerintah desa Ringinarum menyambut baik hadirnya program ini. Salah satu tokoh masyarakat menyampaikan harapannya agar kolaborasi semacam ini terus berlanjut. Ia menilai keberadaan mahasiswa di desa membawa semangat baru bagi pemuda dan petani muda dalam mengembangkan sektor pertanian secara berkelanjutan.
Di sisi lain, Dinas Kabupaten Kendal menyatakan dukungan penuh terhadap program yang digagas HIMATEPA. Perwakilan dinas menyebut bahwa sinergi antara mahasiswa dan petani muda sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam membangun ketahanan pangan berbasis potensi lokal.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha