PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Meningkatnya kasus bullying di kalangan anak-anak mendorong Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) ‘Sped Gently’ dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan aksi nyata. Mereka menjalankan program pengabdian di SDN Gumpang 03, Kartasura, untuk mengatasi masalah bullying yang belum tertangani.
Melihat permasalahan yang dihadapi oleh SDN Gumpang 03, Tim PKM-PM Sped Gently UMS melakukan pendekatan kepada kepala sekolah untuk memahami kondisi siswa. Program ini melibatkan lima mahasiswa UMS, terdiri dari empat mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta satu mahasiswa Fakultas Psikologi, dengan bimbingan dosen pendamping Ika Candra Sayekti, S.Pd., M.Pd.
Pada pertemuan pertama, tim memberikan penjelasan kepada siswa mengenai bullying. “Sebagian siswa masih belum mengenal apa itu bullying, tetapi ada juga yang sudah tahu meskipun hanya sebatas bahwa bullying adalah tindakan buruk,” kata Ika Candra, saat ditemui pada Sabtu (1/6).
Selain sosialisasi tentang bullying, tim juga memperkenalkan permainan edukatif yang menarik bernama “game Maze”. Menurut Ika, penggunaan game sebagai media pembelajaran bertujuan agar siswa lebih tertarik dan memahami materi tentang bullying dengan cara yang menyenangkan, sehingga tidak merasa bosan. “Game Maze berbentuk labirin dengan jalan berkelok-kelok. Siswa membaca petunjuk dalam game, lalu mengarahkan kursor objek untuk menemukan gambar yang menunjukkan tindakan bullying,” jelas Ika.
Baca juga, Hadir di Sruweng, Ketua PWM Jateng Jelaskan Perbedaan Mendasar Muhammadiyah dengan Salafi
Salah satu kegiatan program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap siswa agar tidak melakukan bullying. “Pencegahan bullying melalui game bisa membuat anak-anak lebih santai, tertarik, dan senang, tanpa merasa terbebani,” tambah Ika.
Program pengabdian ini juga mencakup kegiatan edukasi lain tentang anti-bullying yang akan disampaikan oleh Tim PKM-PM Sped Gently UMS. “Bullying sangat penting untuk diatasi karena menyangkut kenyamanan siswa di sekolah,” tegas Ika. Salah satu metode untuk mengatasi bullying adalah Psychoeducation, yaitu proses sosialisasi dan pertukaran pendapat antara konselor dan konseli yang berkontribusi dalam penanganan gangguan psikologis.
Permainan Maze yang disosialisasikan oleh tim mendapatkan antusiasme besar dari siswa SDN Gumpang 03. Siswa sangat bersemangat bermain game, bahkan bergantian untuk mencoba permainan tersebut sehingga seluruh siswa memiliki kesempatan. “Permainannya sangat menyenangkan, seru, dan aku jadi lebih tahu apa itu bullying,” ungkap Kinara, salah satu siswi SDN Gumpang 03.
Kontributor : Yusuf
Editor : M Taufiq Ulinuha