
PWMJATENG.COM, Tegal – Sebanyak 11 kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dari SD, SLB, SMP, SMA, hingga SMK Muhammadiyah se-Kota Tegal antusias mengikuti kegiatan pendampingan penjaminan mutu sekolah oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Acara ini digelar di Aula SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal, dengan mengusung tema “Pendidikan Bermutu untuk Semua”.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat eksistensi dan keberlangsungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan di Kota Tegal. Saat ini, Muhammadiyah Tegal menaungi empat SD, satu SLB, tiga SMP, satu SMA, dan dua SMK. Keberagaman jenjang pendidikan ini dinilai memerlukan terobosan dan inovasi berkelanjutan untuk menjawab tantangan zaman.
Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Kota Tegal, Purnomo Hadi, membuka acara dengan semangat. Ia menyuarakan yel-yel “Semangat-semangat, kita bisa, Alhamdulillah!” sebagai pemantik semangat peserta. Dalam sambutannya, Purnomo menyampaikan optimismenya terhadap masa depan pendidikan Muhammadiyah di Tegal.
“Insyaallah pada tahun ajaran 2025/2026, jumlah peserta didik baru bisa naik 200 persen. Untuk itu, kita harus optimis, bukan pesimis,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan peserta untuk meneladani empat sifat Nabi Muhammad SAW, yakni shiddiq, tabligh, amanah, dan fathanah. Selain itu, ia menekankan pentingnya budaya kerja 3CTA, yaitu cepat, cakap, cerdas, tepat, dan akuntabel. Menurutnya, budaya kerja yang solid akan mempercepat kemajuan sekolah.
Baca juga, Hasan Asy’ari Ulama’i: Meraih Keberkahan Hidup sebagai Muttaqun, Muhsinun, dan Shabirin
Pendampingan inti disampaikan oleh Heru Nugroho, perwakilan dari PP Muhammadiyah yang juga dikenal sebagai kepala sekolah sukses di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Sukoharjo. Ia mengangkat strategi bertajuk “Mengembangkan Potensi untuk Menghadapi Tantangan Zaman.”
Heru membagikan pengalaman keberhasilannya memajukan sekolah hingga menjadi salah satu SD swasta terbaik di Kabupaten Sukoharjo. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antarsekolah Muhammadiyah.

“Yang besar harus menggendong yang kecil,” ujarnya. Ungkapan itu bermakna bahwa sekolah besar wajib membantu sekolah yang masih berkembang, terutama dalam hal infrastruktur dan sarana prasarana.
Menurutnya, program sekolah Muhammadiyah tidak bisa stagnan. Inovasi wajib dilakukan secara berkelanjutan agar tidak tertinggal. “Program tahun kemarin tidak boleh sama dengan tahun ini. Harus ada perbedaan yang relevan dengan tantangan masa kini dan masa depan,” tambahnya.
Heru juga mendorong setiap kepala sekolah membentuk tim pengembangan sekolah. Tim ini harus bekerja secara sistematis untuk merancang strategi pertumbuhan sekolah dalam jangka panjang.
“Membangun sekolah menjadi besar bukan pekerjaan satu atau dua tahun. Itu membutuhkan kerja sama, keuletan, dan rasa memiliki yang kuat,” pesannya kepada para peserta.
Kegiatan pendampingan ini menjadi momen reflektif sekaligus motivatif bagi para kepala sekolah dan wakil kepala sekolah Muhammadiyah di Kota Tegal. Dengan semangat kolektif, mereka diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi kemajuan pendidikan Muhammadiyah di wilayahnya.
Kontributor : Muhammad Farid Nur Z
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha