Hasnan Nahar Bongkar Kunci Kepemimpinan Progresif dalam Musykom IMM FAST ke-VII
PWMJATENG.COM, Surakarta – Pimponan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Studium Generale sebagai bagian dari rangkaian Musyawarah Komisariat (Musykom) ke-VII, Jumat (6/12/24). Acara yang berlangsung di Aula Islamic Center UAD ini mengusung tema “Reaktualisasi IMM FAST: Memperkuat Identitas Gerakan dan Mendorong Pembaharuan Kepemimpinan Progresif.”
Hasnan Nahar, Ketua Dewan Pimpinan Pusat IMM bidang Tabligh dan Kajian Keislaman (TKK), tampil sebagai pemateri utama. Dalam paparannya, Hasnan menjelaskan perbedaan mendasar antara pemimpin dan kepemimpinan.
“Pemimpin itu melekat pada individu, baik dalam posisi maupun jabatan. Sedangkan kepemimpinan adalah sifat yang dimiliki oleh individu atau secara kolektif. Kepemimpinan sangat tergantung pada prinsip yang kita pegang,” ujarnya.
Hasnan menekankan bahwa IMM, sebagai organisasi otonom di bawah Muhammadiyah, memiliki identitas gerakan yang sudah jelas. “Tidak perlu mencari identitas lain. IMM sudah memiliki tiga pilar gerakan Muhammadiyah, yaitu gerakan Islam, gerakan amar makruf nahi mungkar, dan gerakan tajdid,” jelasnya.
Ia juga menyoroti tantangan internal organisasi, terutama pola pikir yang kerap dianggap membuang waktu. “Organisasi seperti IMM dan unit kegiatan mahasiswa lainnya justru memberikan wadah untuk mengembangkan bakat yang bermanfaat bagi mahasiswa,” tambah Hasnan.
Baca juga, Meneladani Ahlusunnah Wal Jamaah Manhaj Salaf
Hasnan kemudian menguraikan tujuh karakter yang harus dimiliki oleh pemimpin nasional, terutama kader IMM:
- Religius dan Berintegritas
“Pemimpin harus taat beribadah, berintegritas tinggi, dan selaras antara ucapan dan tindakannya,” tegasnya. - Visioner dan Berkarakter Negarawan
“Pemimpin visioner selalu mengutamakan kepentingan bersama, bukan pribadi atau kelompok,” lanjutnya. - Keberanian Mengambil Keputusan Strategis
“Kemampuan untuk membuat keputusan kritis sangat penting dalam menyelesaikan masalah krusial,” kata Hasnan. - Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
“Pemimpin harus berani menegakkan tata kelola pemerintahan yang baik dan memberantas korupsi,” tambahnya. - Menjaga Wibawa dan Kedaulatan Nasional
“Penjagaan kewibawaan dan kedaulatan adalah tanggung jawab utama pemimpin,” tuturnya. - Strategi Perubahan Menuju Kemajuan
“Pemimpin harus memiliki strategi perubahan yang membawa bangsa ke arah kemajuan,” tegas Hasnan. - Komitmen pada Aspirasi Politik Umat Islam
“Pemimpin harus menggerakkan aspirasi politik umat Islam untuk mewujudkan Indonesia berkemajuan sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam merumuskan identitas gerakan IMM dan mendorong pembaruan kepemimpinan progresif yang berbasis nilai-nilai Muhammadiyah. Peserta Musykom diimbau untuk memperkuat pemahaman mereka tentang kepemimpinan dan identitas gerakan sehingga IMM dapat terus relevan dalam menghadapi tantangan zaman.
Kontributor : Hanif Amrin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha