Berita

Haedar Nashir: Sumber Daya Alam Harus Dikelola dengan Baik, Termasuk Tambang!

PWMJATENG.COM, Sukabumi – Dalam peringatan Milad ke-21 Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) yang berlangsung di Auditorium UMMI, Kamis (13/6), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan pandangannya mengenai tanggung jawab Muhammadiyah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sumber daya alam.

Sejak didirikan, Muhammadiyah telah berkomitmen untuk mengurus berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Haedar menekankan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan secara bertanggung jawab. “Ekonomi harus diurus, sumber daya alam, hutan, laut dengan ikannya, airnya harus dirawat, kemudian tambang segala macam harus diolah tapi jangan dirusak. Jadi tidak boleh dibiarkan alam itu,” kata Haedar dalam sambutannya.

Haedar menjelaskan dua karakter utama yang harus dimiliki oleh seorang muslim, yakni sebagai pengabdi Allah dan sebagai khalifah di muka bumi. “Sekarang orang ramai soal tambang padahal urusannya simpel saja. Tambang, sawit, ikan, itu batu, dan semua harus kita olah. Kalau ada yang merusak dengan cara dan maksud mengolah, nah itu ditertibkan oleh hukum, ditertibkan oleh segala sistem,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam bukan berarti tidak boleh dilakukan hanya karena ada pihak yang melakukannya dengan cara yang salah. “Justru kalau ingin menunjukkan uswah hasanah kita tunjukkan bahwa kita bisa. Jadi ini soal mau ambil kesempatan atau tidak itu urusan kebijakan,” lanjut Haedar.

Baca juga, Iduladha Berbeda Lagi! Ini Penjelasan Muhammadiyah Terkait Perbedaan dengan Arab Saudi

Dalam penjelasannya, Haedar memberikan contoh kegiatan pertambangan seperti penggalian tanah untuk produksi batu bata atau genting, yang seharusnya dilakukan dengan menjaga kelestarian lingkungan. “Seperti penduduk itu kan biasa gali tanah untuk batu bata, untuk genting, bahkan banyak meninggalkan lubang gede-gede. Jadi hal yang biasa tapi jangan dirusak cuma harus dijaga, dirawat dan tidak boleh dirusak. Jadi sesuatu, semuanya bagi Muhammadiyah urusan dunia itu harus diurus dengan baik,” sambung Haedar.

Haedar juga mengingatkan bahwa sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Indonesia harus dapat mengolah sumber daya alamnya dengan baik. “Karena mayoritas umat Islam di negeri ini dan warga bangsa Indonesia itu kan harus memiliki dan mengolah tanah airnya dengan baik, kita harus berdaya. Dan itu pesan agama kan, mukmin yang kuat itu jauh lebih baik dan lebih dicintai Allah ketimbang yang lemah. Kita tidak boleh jadi selalu tangan di bawah, alhamdulillah kami organisasi yang mandiri namun tetap terbuka untuk berkolaborasi,” pungkasnya.

Pernyataan Haedar tersebut juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang memberi peluang bagi organisasi keagamaan untuk mendapatkan izin kelola tambang melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021. Presiden Joko Widodo memberikan kesempatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap peran organisasi keagamaan dalam pengelolaan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Dengan semangat yang sama, Muhammadiyah terus berupaya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam, menegaskan komitmennya untuk berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan umat.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE