PWMJATENG.COM, Semarang – Bertempat di Gedung Kuliah Bersama (GKB) II Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag. menghadiri pengukuhan guru besar Prof. Dr. Sri Darmawati, M.Si., Selasa (31/1/2023).
Bu Cicik, sapaan akrab Prof. Dr. Sri Darmawati, M.Si., merupakan dosen program Magister Ilmu Laboratorium Klinis Pascasarjana Unimus. Ia mengenyam pendidikan S1 Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, kemudian melanjutkan S2-nya pada kampus yang sama dengan konsentrasi ilmu bioteknologi. Pada tahun 2013, Bu Cicik menamatkan S3 Program Studi Bioteknologi UGM. Selanjutnya pada tahun 1991 hingga 2003 ia menjadi dosen di Akademi Analisa Kesehatan Muhammadiyah Semarang, yang kemudian pada tahun 2004 sampai dengan 2017 ia menjadi dosen program studi D-4 Analis Kesehatan Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Dalam pengukuhan tersebut hadir secara langsung Ketua Majelis Diktiklitbang PP Muhammadiyah Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D., Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag., Kepala LLDikti Wilayah VI Bimo Widiyo Handoko, S.H., M.M., Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd. beserta jajaran wakil rektor, beserta para tamu undangan lainnya.
Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada Bu Cicik yang telah berhasil meraih jabatan akademik Professor di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).
Baca juga, Tak Hanya Aksi, Perlu Tawaran Gagasan Baru Calon Dewa 13
“Selamat kepada Prof. Dr. Sri Darmawati, M.Si. yang telah berhasil meraih guru besar di Bidang Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Semarang,” ucap Tafsir.
Ia juga menyampaikan bahwasanya Bu Cicik adalah istri dari temannya di UIN Walisongo Semarang Drs. Nidlomun Ni’am, M.Ag.
Selain itu, Kiai Tafsir juga menyampaikan bahwa Bu Cicik merupakan salah satu icon intelektual Unimus. Di mana Unimus merupakan kampus Muhammadiyah terbesar ketiga di Jawa Tengah.
“Di Jawa Tengah juga terdapat Lembaga Pengembangan Perguruan Tinggi, yang mana secara aturan lembaga ini tidak wajib. Meskipun tidak ada prosedurnya, PWM Jawa Tengah tetap membentuk Lembaga Pengembangan Perguruan Tinggi, salah satu motornya adalah Bu Cicik,” tegas Tafsir.
Doktor Bidang Studi Islam UIN Walisongo ini juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah Jawa Tengah merupakan Muhammadiyah terbesar, dengan jumlah jamaah dan AUM terbesar di Indonesia.
“Saat ini Muhammadiyah Jawa Tengah memiliki 27 perguruan tinggi, dan dari 27 itu 12nya adalah universitas,” imbuhnya.
Ia menerangkan bahwa 40 % Muhammadiyah ada di Jawa Tengah, hal ini juga terbukti dengan jumlah peserta Muktamar Muhammadiyah yang lalu. Juga dengan jumlah peserta Musywil Muhammadiyah yang esok akan digelar di Bulan Maret 2023.
Discussion about this post