AUMBerita

Guru Besar UMS Ahmad Muhibbin: Kunci Pendidikan Berkualitas Adalah Kesejahteraan Sekolah dan Siswa

PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) baru saja mengukuhkan Ahmad Muhibbin sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Manajemen Pendidikan. Pengukuhan tersebut berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, pada Senin, (23/12). Dalam kesempatan itu, Muhibbin menyampaikan orasi ilmiah dengan tema “School Well-Being dan Student Well-Being: Cermin Kualitas AUM Pendidikan.”

Muhibbin memaparkan bahwa kesejahteraan sekolah dan siswa merupakan indikator utama dalam menilai kualitas pendidikan. “Pengembangan kualitas sumber daya manusia hanya bisa dicapai melalui pendidikan. Mengabaikan kualitas pendidikan berarti mengabaikan masa depan,” tegasnya.

Menurutnya, kualitas pendidikan sejati tercermin dari munculnya gairah dan harga diri di lingkungan sekolah. Ia menyatakan bahwa sekolah yang bermutu adalah yang dapat membangkitkan semangat belajar dan mengajar. “Siswa harus bergairah dalam belajar, guru harus bergairah dalam mengajar, dan seluruh warga sekolah, termasuk tenaga kependidikan serta satpam, harus bergairah dalam mendukung kegiatan belajar mengajar,” ujar Muhibbin.

Namun, Muhibbin juga mengungkapkan pengamatannya bahwa banyak siswa dan guru yang kurang antusias dalam menjalani kegiatan sekolah. Dalam survei yang ia lakukan, ia menemukan bahwa olahraga adalah mata pelajaran yang paling disukai siswa. “Anehnya, meski olahraga jadi favorit, wajah siswa justru lebih ceria ketika bel akhir pelajaran berbunyi,” ungkapnya.

Untuk mengatasi hal ini, Muhibbin menawarkan konsep Student Well-Being dan School Well-Being sebagai solusi. Ia menjelaskan bahwa kedua konsep ini dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menyenangkan, relevan, dan adaptif. “Pendekatan Student Centered Learning harus menjadi metode utama dalam pembelajaran, agar siswa lebih aktif terlibat, dan proses belajar menjadi lebih bermakna,” tambahnya.

Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024

Lebih jauh, Muhibbin menegaskan bahwa kualitas pendidikan tidak selalu berbanding lurus dengan biaya tinggi. “Yang mahal belum tentu berkualitas. Pendidikan yang berkualitas adalah yang mampu menghadirkan gairah dan harga diri bagi peserta didiknya,” paparnya.

Muhibbin menjelaskan bahwa konsep School Well-Being merujuk pada kesejahteraan lingkungan sekolah secara menyeluruh, yang mencakup kondisi fisik, mental, sosial, dan emosional seluruh warga sekolah. Sedangkan Student Well-Being berfokus pada kesejahteraan siswa yang meliputi aspek fisik, emosional, sosial, dan akademik. Kedua konsep ini menjadi dasar dalam menciptakan pendidikan berkualitas.

Dalam implementasinya, AUM Pendidikan telah menerapkan prinsip-prinsip integrasi spiritual dan akademik. Lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, dukungan kesehatan mental dan fisik, pemberdayaan sosial yang relevan, serta kurikulum adaptif juga menjadi bagian penting dari pendekatan ini.

Sebagai kesimpulan, Guru Besar Ilmu Manajemen Pendidikan UMS tersebut menegaskan bahwa kesejahteraan sekolah (School Well-Being) dan siswa (Student Well-Being) adalah kunci utama dalam mewujudkan pendidikan berkualitas. “Dengan prinsip spiritual, akademik, dan pendekatan menyeluruh, AUM Pendidikan mampu menciptakan suasana belajar yang menggairahkan, bermakna, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE