
PWMJATENG.COM, Surakarta – Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia (MPBI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kamis, 15 Mei 2025, MPBI UMS menggelar Pelatihan Best Practice dalam Pembelajaran yang menyasar guru SMP, SMA, dan SMK Muhammadiyah se-Kartasura. Kegiatan ini menjadi bagian dari Rencana Program Pembelajaran Semester (RPPS) prodi dalam upaya memperkuat kompetensi pendidik Muhammadiyah di tingkat lokal.
Kegiatan diawali dengan sesi kuliah tujuh menit (kultum) yang disampaikan oleh Debby Surya Kalpita, guru SMK Muhammadiyah Kartasura. Dalam tausiyahnya, ia mengajak peserta untuk mensyukuri setiap nikmat Allah, termasuk kesehatan, keluarga, dan kesempatan untuk terus belajar.
“Kita harus senantiasa bersyukur atas segala karunia, termasuk kesempatan mengikuti pelatihan hari ini,” tutur Debby.
Sesi pembuka ini berhasil membangun suasana spiritual yang hangat. Para peserta tampak khusyuk menyimak, menandai bahwa pendidikan sejatinya menyentuh aspek pengetahuan sekaligus pembinaan akhlak.
Pelatihan inti dipandu langsung oleh dosen senior MPBI UMS, Main Sufanti. Ia menyampaikan bahwa guru tidak cukup hanya mengajar di kelas, melainkan perlu mendokumentasikan praktik baik (best practice) yang telah dilakukan.
“Bapak dan Ibu guru sudah banyak melakukan inovasi di kelas, tetapi belum terbiasa menuliskannya. Padahal tulisan itu bisa menjadi inspirasi sekaligus karya ilmiah,” ungkap Main Sufanti.
Ia menambahkan bahwa dokumentasi praktik pengajaran penting agar pengalaman dan solusi yang ditemukan guru dalam mengatasi berbagai masalah di kelas dapat dibagikan, dikembangkan, bahkan dipublikasikan. Ia pun memberikan panduan sistematis tentang cara menulis best practice, mulai dari penulisan latar belakang, identifikasi masalah, solusi yang diterapkan, hingga analisis dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.
Baca juga, Menjadi Pribadi Mulia: Jalan Menuju Jamal, Kamal, dan Jalal dalam Perspektif Islam
Para guru peserta pelatihan terlihat antusias. Mereka mencatat dengan saksama setiap penjelasan narasumber dan terlibat aktif dalam sesi diskusi. Masing-masing berbagi pengalaman terkait pembelajaran di sekolah mereka. Ada yang bercerita tentang metode diskusi kolaboratif, strategi menghadapi siswa dengan kebutuhan khusus, hingga integrasi nilai-nilai keislaman dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Pelatihan tidak berhenti pada teori. Para peserta langsung dibimbing menulis best practice versi mereka sendiri. Tim MPBI UMS turut memberikan pendampingan menulis secara langsung, termasuk teknik menyusun paragraf efektif, penggunaan bahasa ilmiah yang komunikatif, serta cara menghindari plagiarisme.
Tak hanya itu, hasil tulisan para guru juga diarahkan untuk dipublikasikan ke media massa atau jurnal pendidikan. Hal ini bertujuan agar karya mereka memiliki dampak yang lebih luas dan memperkuat reputasi sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kartasura dalam dunia pendidikan nasional.
“Kami ingin guru-guru Muhammadiyah menjadi teladan dalam inovasi pembelajaran dan literasi pendidikan. Menulis best practice adalah langkah awal menuju pengembangan profesionalisme yang berkelanjutan,” tegas Main Sufanti.
Dengan adanya pelatihan ini, MPBI UMS berharap para guru mampu menjadikan pengalaman mengajarnya sebagai bahan refleksi dan kontribusi ilmiah. Dokumentasi praktik baik bukan hanya memperkaya khasanah pendidikan, tetapi juga membentuk budaya menulis yang kuat di kalangan pendidik.
Pelatihan ditutup dengan semangat tinggi dari para peserta. Banyak yang mengaku termotivasi untuk terus menulis dan membagikan pengalaman mereka ke ruang publik.
“Kami merasa diberdayakan dan siap mengubah pengalaman kelas menjadi tulisan bermakna,” ujar salah satu guru peserta.
Kontributor : Eko
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha