AUMBerita

Gempa Guncang Thailand, Dosen UMS Bergerak Cepat Bina WNI Lewat Program Pengabdian Internasional

PWMJATENG.COM, Surakarta – Usai gempa besar mengguncang Thailand pada 28 Maret 2025, tim dosen dari Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) langsung terjun ke lapangan. Mereka menggelar kegiatan pengabdian masyarakat berskala internasional, menggandeng Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebagai mitra utama dalam memperkuat ketahanan menghadapi bencana.

Program pengabdian ini mengusung tema “Penguatan Literasi dan Resiliensi Bencana bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di Thailand: Upaya Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam”. Kegiatan ini berlangsung di kawasan Si Lom, Bangkok, wilayah yang sempat terdampak gempa dan tergolong rawan bencana alam.

Ketua tim pengabdian, Puspita Indra Wardhani, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan ilmiah dari kalangan akademisi terhadap masyarakat, khususnya WNI yang berada di luar negeri.

“Thailand bukan hanya rawan gempa, tetapi juga menghadapi ancaman banjir musiman, cuaca ekstrem, dan polusi udara. WNI harus memiliki pengetahuan dan keterampilan menghadapi krisis,” kata Puspita saat diwawancarai, Kamis (22/5).

Dalam pelaksanaannya, kegiatan dilakukan melalui sejumlah sesi edukatif seperti sosialisasi mitigasi bencana, pelatihan tanggap darurat, serta simulasi penanganan pasca-bencana. Selain itu, program ini juga membentuk jejaring komunitas antar-WNI untuk mendukung satu sama lain dalam kondisi darurat.

Baca juga, Milad ke-108 ‘Aisyiyah: Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Nasional

Salah satu peserta pelatihan, Firdha, pekerja asal Pangandaran yang tinggal di Bangkok, mengaku sangat terbantu dengan program ini. Ia mengungkapkan bahwa gempa besar yang lalu sempat membuatnya panik dan tidak tahu harus berbuat apa.

“Setelah gempa kemarin, kami benar-benar merasa waswas. Tapi dengan pelatihan ini, saya jadi tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Kami merasa diperhatikan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Menurut Puspita, kegiatan ini juga menjadi jembatan yang memperkuat relasi antara diaspora Indonesia dan tanah air. Ia menekankan pentingnya keterlibatan perguruan tinggi dalam mendorong pembangunan inklusif dan berkelanjutan melalui aksi nyata.

“Kami tidak sekadar hadir, tapi membawa ilmu, strategi, dan dukungan emosional. Ini bagian dari kontribusi UMS untuk dunia,” tegasnya.

Program ini juga membuka peluang kolaborasi lintas sektor dan negara. Tim pengabdian berharap bahwa model kegiatan ini dapat direplikasi di negara-negara lain tempat WNI bermukim, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana.

“Kami ingin memastikan bahwa resiliensi bangsa tidak hanya dibangun di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri, di mana pun WNI berada,” tambahnya.

Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE