Gegap Gempita Temu Alumni IPM Jateng: Tokoh Nasional hingga Akademisi Meriahkan Forum Inspiratif Ini!

PWMJATENG.COM, Semarang – Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai pertemuan lintas generasi alumni Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah yang digelar di Smartclass Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Sabtu (17/5/2025). Kegiatan ini dirangkaikan dengan rapat koordinasi sebagai bagian dari konsolidasi strategis antaralumni.
Acara Temu Alumni dan Rapat Koordinasi Wilayah ini dihadiri sejumlah tokoh penting Muhammadiyah, baik di tingkat pusat maupun wilayah. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, hadir langsung memberikan materi dan motivasi. Ia didampingi oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir, serta Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah, Eny Winaryati.
“IPM harus menjadi penggerak perubahan dengan terus belajar dan berinovasi. Alumni adalah jembatan penting antara sejarah dan masa depan gerakan ini,” tegas Dahlan Rais saat menyampaikan pandangannya dalam forum dialog.
Selain tokoh nasional, tampak pula Wakil Rektor UNIMUS, Hardiwinoto, yang menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa UNIMUS merasa terhormat menjadi tuan rumah pertemuan penting ini. “Kami mendukung penuh kegiatan IPM sebagai bagian dari penguatan nilai-nilai keislaman dan kepemimpinan muda,” ujarnya di hadapan para peserta.
Baca juga, Haji Mabrur: Antara Ukhrawi dan Duniawi, Antara Permintaan dan Pujian
Ketua Umum PW IPM Jawa Tengah, Daei Aljanni, menyampaikan apresiasi mendalam atas antusiasme para alumni dari berbagai generasi. “Ini bukan sekadar reuni, tetapi langkah konkret mempererat jaringan serta merumuskan kontribusi nyata alumni IPM dalam berbagai lini kehidupan,” ungkap Daei.
Acara diawali dengan sesi dialog inspiratif yang dipandu oleh Khafid Sirotudin. Ia merupakan Ketua Lembaga Pengembangan UMKM PWM Jawa Tengah sekaligus Anggota Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah. Dalam perannya sebagai moderator, Khafid berhasil menghidupkan diskusi yang menyentuh isu-isu strategis gerakan pelajar Muhammadiyah dan peran alumni di dalamnya.

Tafsir, dalam pemaparannya, menekankan pentingnya kesinambungan kaderisasi. Ia menyebut bahwa alumni memiliki tanggung jawab moral dalam mendampingi generasi muda IPM. “Alumni tidak boleh menjadi penonton. Kita harus turun tangan, bukan hanya turun kata,” ucap Tafsir yang disambut tepuk tangan peserta.
Sementara itu, Eny Winaryati mengajak para alumni IPM untuk memperkuat peran dalam pemberdayaan perempuan dan pendidikan keluarga. Ia menilai bahwa nilai-nilai IPM relevan untuk semua kalangan. “Kami di ‘Aisyiyah percaya, kader IPM yang berkualitas akan menjadi mitra penting dalam membangun masyarakat berkemajuan,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi ajang berharga untuk mempererat silaturahmi dan merancang sinergi baru antaralumni IPM Jawa Tengah. Peserta yang hadir tidak hanya datang dari Semarang, tetapi juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Solo, Purwokerto, dan Kudus.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha