Efektifitas Pembelajaran Bahasa Berbasis Digital
Saatnya guru ciptakan media pembelajaran berbasis digital sebagai bentuk penerapan inovasi dalam pengembangan media pembelajaran melalui digitalisasi Sekolah itu pula, komunitas guru saling bekerjasama membuat materi pembelajaran secara digital. Mengunggah bahan ajar tersebut ke dalam jaringan untuk digunakan bersama. Membuat tes ujian harian dan melaksanakannya secara bersama-sama lintas sekolah dalam jaringan online. Digitalisasi sekolah mendorong percepatan pemerataan akses dan mutu pendidikan .
Program ini memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam berbagai aspek sistem pengajaran. Kelebihan sistem ini adalah mempermudah proses belajar-mengajar karena siswa akan mudah mengakses semua bahan ajar ataupun bahan ujian dari dalam satu jaringan.
Bukan hanya untuk siswa, guru pun memperoleh banyak manfaat dari Program Digitalisasi Sekolah, karena menjadi semakin kreatif dan inovatif. Misalnya dalam hal pembuatan materi pembelajaran secara digital, guru bisa membuat e-book yang berupa kombinasi teks, gambar, dan video.
Google Classroom diperuntukkan untuk membantu guru dalam membuat dan mengumpulkan tugas tanpa kertas (paperless), termasuk fitur yang dapat mengefektifkan waktu seperti kemampuan dalam membuat salinan dokumen secara otomatis bagi setiap siswa. Kelas elektronik ini juga dapat membuat folder untuk menyimpan setiap tugas yang dibuar guru dan setiap siswa yang mengirimkan tugas, sehingga file/ tugas yang dikirimkan tidak tercecer dan tetap teratur.
Peserta didik dapat melacak setiap tugas yang hampir mendekati batas waktu pengumpulan di halaman tugas, dan mulai mengerjakannya cukup dengan satu klik. Pengajar dapat melihat dengan cepat siapa saja yang belum menyelesaikan tugas, serta memberikan masukan dan nilai langsung di kelas elektronik
Manfaat yang didapat pada penggunaan google classroom, diantaranya adalah: 1), penyampaian yang mudah, 2) Hemat waktu, 3) Meningkatkan pengorganisasian, 4) Meningkatkan komunikasi, dan 5) Terjangkau dan aman.
Perkembangan Media Elektronik
Perkembangan teknologi dan komunikasi dalam beberapa tahun terakhir bukan hanya mempengaruhi produk elektronik saja, melainkan juga di dunia pendidikan terutama metode pembelajaran. Hampir semua orang pernah mengalami duduk di bangku kelas bersama teman-teman sementara guru di depan papan tulis sedang menerangkan pelajaran. Cara tersebut memang masih diterapkan saat ini, namun kecanggihan teknologi mempengaruhi perubahan dalam pola mengajar.
Salah satu media pembelajaran yang mulai berkembang saat ini adalah media pembelajaran google classroom ,media pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran e-learning.
Di mana guru memanfaatkan google sebagai alat untuk memberikan materi, latihan dan penugasan kepada siswa. Google Classroom (Ruang Kelas Google) merupakan suatu model pembelajaran campuran yang digunakan untuk setiap ruang lingkup pendidikan yang bertujuan sebagai solusi atas kesulitan dalam membuat, membagikan dan mengelompokkan penugasan tanpa harus mengumpulkan tugas secara fisik (paperless) (Wikipedia).
Era pendidikan 4.0 merupakan jawaban atas terjadinya revolusi industri 4.0. Guru 4.0 sangat dibutuhkan dalam menghadapi era pendidikan 4.0. Revolusi industri 4.0 ditandai oleh hadirnya empat hal, yaitu komputer super, kecerdasan buatan (artificial intelligency), sistem siber (cyber system), dan kolaborasi manufaktur.
Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut salah satunya dapat dicapai dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik. Indonesia pun perlu meningkatkan kualitas lulusan sesuai dunia kerja dan tuntutan teknologi digital.
Sudah saatnya kita meninggalkan proses pembelajaran yang cenderung mengutamakan hapalan atau sekadar menemukan satu jawaban benar dari soal. Metode pembelajaran pendidikan Indonesia harus mulai beralih menjadi proses-proses pemikiran yang visioner, termasuk mengasah kemampuan cara berpikir kreatif dan inovatif. Hal ini diperlukan untuk menghadapi berbagai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Semoga Bermanfaat terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas dalam Era 4.0 Guru di tuntut untuk terus belajar.
Penulis : Hendra Apriyadi, M.Pd
SMK Muhammadiyah Lebaksiu Kab Tegal Jawa Tengah