AUMBerita

Dosen UMS Kenalkan BEX-TI, Inovasi Latihan Pencak Silat di Universiti Teknologi Malaysia

PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencuri perhatian internasional. Kali ini, Program Studi Pendidikan Jasmani (Penjas) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS menjalin kolaborasi strategis dengan Faculty of Educational Sciences and Technology, Department of Physical Education and Sports Science Universiti Teknologi Malaysia (UTM).

Langkah ini bertujuan memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang olahraga. Kolaborasi tersebut ditandai dengan kunjungan lima dosen Penjas UMS ke kampus UTM di Johor Bahru, Malaysia. Mereka adalah Nur Subekti, Eko Sudarmanto, Pungki Indarto, Muhad Fatoni, dan Agam Achmad Syaukani.

Kedatangan tim UMS disambut hangat oleh Dekan Faculty of Educational Sciences and Technology UTM, Noraffandy B Yahaya. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas komitmen UMS dalam memajukan pendidikan olahraga di tingkat internasional.

Puncak kegiatan ditandai dengan pelaksanaan kuliah tamu (guest lecture) oleh dosen UMS, Nur Subekti. Dalam kesempatan itu, ia memperkenalkan inovasi terbarunya, yakni BEX-TI (Bodyweight Exercise and Technique Intensive), sebuah model latihan pencak silat yang dinilai efektif dan berbasis penelitian ilmiah.

“BEX-TI merupakan model latihan yang efektif dalam meningkatkan performa fisik dan teknik spesifik atlet pencak silat kategori tanding,” ujar Nur Subekti, Senin (5/5). Ia menjelaskan bahwa metode ini dikembangkan melalui pendekatan research and development (R&D) dan melibatkan akademisi, praktisi, serta pakar pencak silat.

Model latihan tersebut dirancang untuk mengoptimalkan performa atlet dengan menggunakan berat badan sebagai alat latihan utama. Pendekatan ini tidak hanya praktis dan hemat biaya, tetapi juga disesuaikan dengan kebutuhan teknik tanding yang spesifik dalam pencak silat.

Dalam presentasinya, Subekti memaparkan keunggulan BEX-TI dibandingkan metode latihan konvensional. Ia menekankan bahwa inovasi ini telah diuji dalam berbagai setting latihan dan menunjukkan hasil signifikan terhadap peningkatan kebugaran fisik serta keterampilan teknik.

Baca juga, Hasan Asy’ari Ulama’i: Meraih Keberkahan Hidup sebagai Muttaqun, Muhsinun, dan Shabirin

“Model ini sudah kami uji dan hasilnya terbukti meningkatkan kemampuan atlet secara menyeluruh. Kami harap BEX-TI bisa digunakan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain,” tambahnya.

Kegiatan yang berlangsung pada 29–30 April 2025 itu tidak hanya memperkenalkan inovasi latihan, tetapi juga mempererat hubungan antara kedua institusi. Kolaborasi ini membuka peluang riset bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta program pelatihan lanjutan di bidang olahraga.

Nur Subekti menuturkan, “Kami ingin menjadikan pencak silat sebagai olahraga yang memiliki fondasi ilmiah dalam pelatihan. Kerja sama dengan UTM ini menjadi langkah awal yang sangat positif.”

Selain memperkenalkan BEX-TI, kelima dosen UMS juga berdiskusi dengan dosen dan peneliti UTM untuk merancang kegiatan kolaboratif lanjutan. Fokus utamanya adalah peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang olahraga.

Dalam penutupnya, Subekti menyampaikan harapannya agar kerja sama ini terus berlanjut dan memberikan dampak signifikan terhadap pengembangan pencak silat baik di Indonesia maupun Malaysia.

“Semoga sinergi antara UMS dan UTM ini bisa menjadi contoh kolaborasi lintas negara yang produktif dan membawa manfaat besar bagi dunia olahraga,” pungkasnya.

Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE