PWMJATENG.COM, Surakarta – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Nadhiyul Munadharah Lillughatil Arabiyah (NAMLAH) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar Diklat bertajuk Al Jahdu Li’iintaji Almunazhirin Almuhtarifin untuk anggota baru yang bergabung pada 2024. Kegiatan ini bertujuan membekali anggota baru dengan keterampilan berdebat dan pemahaman mendalam tentang bahasa Arab.
Ketua Panitia Diklat, Muhammad Thoriq Al Farisi, menjelaskan bahwa diklat ini menjadi pintu awal bagi anggota baru untuk mengenal lebih dekat aktivitas di UKM NAMLAH. “Diklat ini kami selenggarakan untuk memberikan pemahaman kepada anggota baru tentang berbagai kegiatan yang ada di NAMLAH, sekaligus materi pengorganisasian, debat, dan pelatihan bahasa Arab,” ungkap Thoriq, Jumat (8/11).
Diklat NAMLAH diikuti 21 mahasiswa dari berbagai fakultas di UMS, seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Agama Islam (FAI), dan Fakultas Psikologi. Para peserta mendapatkan materi dari para demisioner dan senior yang kompeten di bidangnya. Luth Hafidz Bahtiar dan Gus Amin Fadhil, yang merupakan alumni UKM NAMLAH, hadir sebagai pemateri dalam sesi debat dan pelatihan bahasa Arab. Sementara itu, Ibrahim Shidiq Lubis, mahasiswa semester 7 dari Prodi IQT dan anggota aktif UKM NAMLAH, berbagi wawasan dalam sesi pengorganisasian.
Baca juga, Teologi Modernis Muhammadiyah Menyinari Peradaban
Thoriq berharap, setelah mengikuti diklat ini, anggota baru UKM NAMLAH bisa menjadi generasi yang kritis dan mahir dalam bahasa Arab. “Harapannya, diklat ini jadi langkah awal bagi mereka untuk lebih aktif belajar debat bahasa Arab, bahkan melampaui generasi sebelumnya. Kami ingin ilmu yang mereka dapatkan semakin bertambah,” tutur Thoriq.
Sejalan dengan harapan itu, salah satu peserta, Muh Hidayat, juga menyampaikan aspirasinya. “Saya berharap diklat ini dapat menumbuhkan semangat belajar debat bahasa Arab, sekaligus mengamalkan ilmu yang kami peroleh selama pelatihan,” ucap Hidayat.
Selain materi inti dan simulasi debat, panitia juga menyiapkan berbagai permainan untuk mengakrabkan peserta. Acara ini berlangsung di Karanganyar pada 11-13 Oktober lalu dan menghadirkan suasana yang menyenangkan bagi peserta.
“Seru banget! Teman-teman di sini asik, dan saya senang bisa belajar lebih banyak, terutama sebagai cara menjaga kemampuan bahasa Arab yang dulu saya dapatkan di pondok,” kata Hidayat, mahasiswa FAI UMS.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha