PWMJATENG.COM, Magelang – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggebrak dunia internasional dengan menyelenggarakan “Borobudur International Symposium (BIS)” yang ke-5. Acara tahunan yang kali ini diselenggarakan secara virtual pada Rabu (13/12) tersebut mengangkat tema “Smart and Sustainable: The Synergy of Green Technology and Digital Society” yang mencakup bidang sains dan teknologi serta bidang sosial humaniora. Dalam simposium ini, lebih dari 400 presenter dari 8 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Hungaria, Turki, Tanzania, dan Filipina turut berpartisipasi.
Prof. Dr. Ir. Muji Setiyo, MT, selaku Ketua Panitia, menjelaskan bahwa diskusi seputar pembangunan berkelanjutan dan peran teknologi masih menjadi isu hangat. “Green technology berfokus pada pengembangan solusi ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, konservasi air, transportasi berkelanjutan, dan green manufacturing,” ujarnya.
Pentingnya integrasi teknologi canggih dalam industri, disertai dengan perkembangan society digital yang pesat, menjadi sorotan dalam simposium ini. “Kami mengharapkan partisipasi dari para keynote speakers dan presenter untuk mengeksplor kontribusi green technology dan digital society terhadap pembangunan berkelanjutan. Ini merupakan acara pertama kali kami menyelenggarakan dua konferensi sekaligus, Borobudur International Symposium dan the International Conference on Environment, Green Technology and Digital Society,” tambah Prof. Muji Setiyo.
Baca juga, Mengungkap Fakta Menarik di Balik Dakwah Muhammadiyah! Ternyata, Ini Kunci Suksesnya!
Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, menyampaikan bahwa tema BIS ke-5 sangat relevan dengan isu-isu terkini. “Simposium ini menjadi wadah bagi peneliti, akademisi, dan praktisi untuk berdiskusi, berbagi penemuan penelitian mutakhir, dan menjalin kolaborasi. Ini mencerminkan komitmen kami untuk menemukan solusi yang tidak hanya mengatasi tantangan saat ini, tetapi juga membuka pintu bagi masa depan yang lebih berkelanjutan,” ungkapnya.
Tujuh keynote speaker ternama turut memeriahkan acara ini, antara lain Prof. Thomas Kivevele, PhD dari The Nelson Mandela AIST Tanzania, Prof. Madihah M. Saudi, PhD dari Universiti Sains Islam Malaysia, Prof. Hamit Solmaz, PhD dari Gazi University Turki, Prof. Mustafa Mat Deris (Expert Staff PP Muhammadiyah), Prof. Mohd. Iqbal Bin Abdul Wahab dari International Islamic University Malaysia, Prof. Tang, Shu-Mei dari Asia University Taiwan, dan Dr. Rochiyati Murniningsih, SE., MP dari UNIMMA.
Simposium ini mendapat dukungan dari 21 co-host, termasuk AKM Temanggung, Institut Seni Indonesia Denpasar, Institut Teknologi Statistika dan Bisnis Muhammadiyah Semarang, Politeknik Negeri Samarinda, hingga Universitas Singaperbangsa Karawang. Kemitraan yang kuat ini menjadi langkah awal dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan melalui sinergi antara green technology dan digital society. Hebohnya Borobudur International Symposium telah menciptakan momentum tak terlupakan bagi para ilmuwan dan praktisi dunia.
Editor : M Taufiq Ulinuha