
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak kader unggul melalui Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS pada Jumat, 4 Juli 2025, di GOR Kampus II UMS.
Sebanyak 100 mahasiswa dari berbagai angkatan mengikuti ujian ini. Mereka terlihat antusias menjalani berbagai tahapan ujian yang dirancang bukan sekadar sebagai kenaikan tingkat bela diri, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter Islami dan nasionalis.
UKT tahun ini mengusung tema “Mencetak Kader yang Berkarakter JUARA untuk Tapak Suci yang Tangguh dan Berakhlak Mulia.” Nilai-nilai JUARA sendiri merupakan akronim dari Jujur, Ulet, Aktif, Respek, dan Amanah.
Ketua panitia kegiatan, Dika Dwi Pratama Putra, menegaskan bahwa UKT ini menjadi bagian dari sistem kaderisasi yang terintegrasi dengan penguatan karakter mahasiswa FKIP UMS.
“Tujuan kami bukan hanya menaikkan tingkat bela diri, tetapi membentuk kader tangguh yang memiliki akhlak mulia. Nilai-nilai JUARA menjadi dasar dari seluruh proses latihan hingga ujian,” jelas Dika saat diwawancarai usai kegiatan.
Senada dengan itu, Dosen Pengampu Mata Kuliah Tapak Suci FKIP UMS, Eko Sudarmanto, menjelaskan bahwa UKT ini menjadi ruang pengintegrasian antara pembelajaran akademik dan penguatan karakter mahasiswa.
“Tapak Suci bukan sekadar mata kuliah wajib. Ini adalah wahana membangun kepribadian yang nasionalis, religius, dan mencintai budaya bangsa. FKIP UMS kami harapkan menjadi laboratorium kaderisasi Muhammadiyah,” ujarnya.
Baca juga, Tawasul dan Wasilah: Jalan Mendekatkan Diri kepada Allah
Kegiatan UKT berlangsung dengan tertib dan penuh semangat. Para peserta mengikuti tahapan ujian yang mencakup pemanasan, demonstrasi jurus dasar dan lanjutan, aplikasi teknik bela diri, hingga evaluasi spiritual dan sikap kepribadian. Penilaian dilakukan oleh pelatih bersertifikat Tapak Suci dan dosen pengampu yang telah berpengalaman.
“Seluruh tahapan dirancang agar peserta tidak hanya teruji dalam aspek teknik, tetapi juga terbangun karakter spiritual dan sosialnya,” ujar salah satu pelatih, menambahkan bahwa suasana ujian tetap kondusif meski penuh semangat.
Dari pantauan panitia, para peserta menunjukkan semangat luar biasa, kedisiplinan tinggi, serta sikap sportif selama ujian berlangsung. Nilai-nilai ke-Muhammadiyahan pun menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran dan penilaian.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para mahasiswa. Salah satu peserta, Ahmad Ridwan, menyampaikan bahwa pengalaman mengikuti UKT bukan hanya menambah kemampuan bela diri, tetapi juga memperkuat nilai kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap pelatih dan sesama peserta.
“Saya merasa bukan hanya naik tingkat, tapi juga naik level sebagai pribadi,” ucapnya.
Dengan kegiatan ini, FKIP UMS menegaskan posisinya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga komitmen dalam mencetak kader muda Muhammadiyah yang siap menjadi pemimpin masa depan.
“FKIP UMS ingin terus melahirkan pesilat muda yang tangguh secara fisik, religius secara spiritual, dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa,” tutup Dika.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha