
PWMJATENG.COM, Kebumen – Komitmen Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Tengah dalam mencetak kader instruktur berkualitas semakin nyata. Melalui Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, PWPM Jawa Tengah sukses menyelenggarakan Pelatihan Instruktur Wilayah (PIWIL) yang berlangsung selama tiga hari, Jumat–Ahad (4–6 Juli 2025) di SMA Muhammadiyah Gombong, Kabupaten Kebumen.
Mengangkat tema “Instruktur Hebat dalam Mewujudkan Kader yang Bermartabat”, kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta delegasi dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) se-Jawa Tengah. Mereka datang dengan semangat dan antusiasme tinggi untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan serta memperdalam metodologi kaderisasi yang berkelanjutan.
Ketua PWPM Jawa Tengah, Abdul Ghofar Ismail, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PIWIL merupakan bagian strategis dari sistem kaderisasi yang harus dijalankan secara sistematis dan terencana. “Instruktur adalah ujung tombak dalam pembentukan karakter dan kompetensi kader. Maka, pelatihan ini bukan sekadar formalitas, tetapi proses yang akan menentukan wajah organisasi di masa depan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa instruktur yang dilatih di PIWIL diharapkan memiliki keunggulan dalam tiga hal, yakni pemahaman ideologi Muhammadiyah, kemampuan pedagogis, serta integritas moral yang tinggi. “Kita ingin mencetak instruktur yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter,” imbuhnya.
Baca juga, Tawasul dan Wasilah: Jalan Mendekatkan Diri kepada Allah
Sementara itu, Wakil Ketua PWPM Jawa Tengah, Norman Hidayat, menjelaskan bahwa PIWIL tahun ini dirancang dengan pendekatan yang lebih partisipatif dan kontekstual. Materi-materi yang diberikan mencakup dinamika organisasi, teknik fasilitasi, manajemen pelatihan, dan kepemimpinan transformatif.
“Peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga dilibatkan dalam simulasi dan diskusi kelompok agar mereka mampu mengaplikasikan materi secara langsung dalam forum kaderisasi di daerah masing-masing,” tutur Norman.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris PWPM Jawa Tengah, Roy Alviantoro. Ia menekankan pentingnya membangun jejaring antarinstruktur lintas daerah untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi. Menurutnya, kaderisasi yang sukses memerlukan dukungan sistem dan ekosistem yang sehat.
“Ke depan, kita akan kembangkan forum komunikasi instruktur se-Jawa Tengah agar kaderisasi tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi terhubung dan saling mendukung,” jelas Roy.
Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman yang telah lama berkecimpung dalam dunia pelatihan dan pengkaderan. Para narasumber memberikan pembekalan baik dari sisi ideologi, keorganisasian, hingga teknis metodologi pengajaran.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha