Cara Sederhana Tangkal Krisis Air di Rembang, Mulai Dari Halaqoh Pemanfaatan Air Hujan!
PWMJATENG.COM, Rembang – Musim hujan yang telah tiba membawa keprihatinan akan meningkatnya krisis air di beberapa wilayah di Rembang. Menghadapi hal ini, Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Rembang menggelar kegiatan inovatif, “Halaqoh Pemanfaatan Air Hujan.” Acara ini berlangsung pada Selasa (26/12) di Masjid Al Hamid, Kompleks Perguruan Muhammadiyah Lasem, dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat sekaligus solusi sederhana dalam mengatasi krisis air.
Ketua MLH Rembang, Rahmanta, S.Pd, merangkap Ketua Panitia, membuka kegiatan ini dengan menyoroti pentingnya pengelolaan air hujan. “Air hujan yang merupakan rahmat Allah, jika tidak dikelola dengan baik, bisa menimbulkan berbagai bencana seperti kekeringan, banjir, dan tanah longsor,” ujarnya.
Sebanyak tiga narasumber ahli terlibat dalam halaqoh yang dihadiri oleh 60 peserta dari unsur Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Aisyiyah, dan organisasi otonom se-Kabupaten Rembang. Narasumber pertama, Ika Himawan Affandi, S.T.P, M.M, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang, menyampaikan harapannya untuk berkolaborasi dengan Muhammadiyah dalam mewujudkan program pemanfaatan air hujan. Ia menekankan pentingnya tindak lanjut di lingkungan masing-masing, seperti pembuatan lubang biopori, sumur resapan, dan penanaman pohon.
Baca juga, Rakerwil Majelis Tabligh PWM Jateng, KH. Tafsir : Dakwah Kultural Miliki Daya Jangkau Lebih Efektif
Drs. Nursalim, M.Hum, pemerhati lingkungan sekaligus Sekretaris PDM Rembang, menjadi narasumber kedua yang membahas aspek aqidah, ibadah, dan akhlaq terkait air hujan. Ia mengutip ayat-ayat Al-Qur’an, seperti Surat Al-A’raf ayat 57, untuk menekankan bahwa air hujan adalah rahmat Allah yang memiliki nilai spiritual dan moral.
Agung Yuswanto Ahmad, seorang pemerhati lingkungan, jurnalis, dan penulis, menjadi narasumber terakhir yang menyampaikan pengalaman praktis dalam mengatasi krisis air global. Ia membagikan pengalamannya menerapkan sumur resapan di lingkungan rumahnya dan memberikan panduan teknik membuat sumur resapan untuk skala rumah tangga.
Peserta halaqoh aktif mengikuti acara dan memberikan pertanyaan, yang dijawab dengan antusias oleh para narasumber. Di akhir kegiatan, peserta diajarkan untuk praktik membuat sumur resapan di halaman masjid, sebagai langkah nyata dalam pemanfaatan air hujan.
Dengan mengusung konsep edukasi melalui halaqoh, MLH Rembang berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat sekaligus memotivasi mereka untuk mengambil tindakan nyata dalam mengatasi krisis air.
Editor : M Taufiq Ulinuha