Bupati Juliyatmono: Nasyiatul Aisyiyah Harus Berfikir Positif, Jangan Memaksakan Kehendak
PWMJATENG.COM, KARANGANYAR – Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memberikan ‘wejangan’nya kepada para Kader Nasyiatul Aisyiyah (NA) dalam kegiatan Musyawarah Daerah Nasyiatul Aisyiyah Periode Muktamar XIII tahun 2016 – 2020 yang diselenggarakan Ahad ( 30/07) di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Salah satu yang disampaikan orang nomor 1 di Pemerintahan Kabupaten Karanganyar tersebut adalah tentang berfikir positif.
Ia mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk berfikir positif termasuk Nasyiah. Menurutnya dalam kehidupan dunia yang hanya sendau gurau dan permainan ini setiap manusia memiliki pemikiran sendiri – sendiri sehingga tidak sepatutnya sebagai warga Muhammadiyah untuk saling memaksakan kehendak pribadinya kepada orang lain.
Sebagai ilustrasi Bupati Juliyatmono mempraktikkan terorinya dengan meminta 6 orang sebagai model untuk naik ke atas panggung. Masing – masing dari setiap orang memegang kertas dengan mata tertutup. Bupati kemudian memberikan perintah untuk melipat dan menyobek kertas tersebut di masing – masing sisinya. Setelah perintah selesai maka Bupati meminta untuk membuka kertas dan ternyata hasil akhir sobekan berbeda. Hal tersebut menurut Bupati menunjukkan bahwa dengan perintah yang sama dan waktu yang sama ternyata hasil akhir berbeda. Sehingga sebagai warga Muhammadiyah tidak seharusnya memaksakan kehendak pribadinya.
“Dalam organisasi masing – masing orang berbeda cara berfikirnya, tidak bisa sama, kalo kita paksakan maka ‘geger’, sumber kebenaran itu dari Allah Subhanahu wa ta’ala”, tuturnya.
Sebelum membuka Musda NA, Juliyatmono mengajak NA untuk berfikir yang baik yaitu berfikir dengan mengolah data. Salah satu contoh penerapan berfikir dengan mengolah data adalah ‘memasak’. “Anak – anak muda saatnya berfikir, mari berfikir mengolah data seperti memasak makanan”, tambahnya.
Musyda Nasyiatul Aisyiyah dibuka oleh Bupati Karanganyar, dimulai sekitar pukul 08.20 WIB. Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah, Ummie Masruroh, dalam pidato iftitahnya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dihadiri oleh sekurangnya 180 peserta dari PDNA, PCNA maupun dari PRNA se-Kabupaten Karanganyar.
Ummie menegaskan Nasyiah adalah merupakan wadah pertemuan kaum muda untuk bergerak di bidang perempuan, kemasyarakatan, keagamaan dan pendidikan. NA sendiri merupakan kader penyempurna AUM. “Nasyiah diharapkan menjadi kader pelangsung dan penyempurna AUM”, tegasnya.
Ada beberapa agenda yang dibahas dalam Musyda diantaranya adalah laporan pertanggungjawaban, pembahasan materi dan pemilihan pemimpin. Mengakhiri pidato iftitahnya, Ummie berharap PDNA mampu melaksanakan program – program Nasyiatul Aisyiyah. “Harapannya, PDNA agar memenuhi program – program yang telah disepakati bersama”, pungkasnya. (MPI PDM Kra – JOe/Oew).