![](https://pwmjateng.com/wp-content/uploads/2025/02/image-9-780x470.png)
PWMJATENG.COM, Temanggung – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berinovasi dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satu langkah terbaru adalah peluncuran aplikasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Mobile. Aplikasi ini memungkinkan peserta BPJS untuk mengakses berbagai layanan kesehatan tanpa harus datang ke kantor BPJS. Fitur seperti antrean online dan konsultasi digital diharapkan dapat mempermudah layanan serta mengurangi beban administratif di fasilitas kesehatan.
Namun, pemanfaatan layanan digital ini masih menghadapi kendala, terutama kurangnya pemahaman masyarakat dalam mendaftar dan menggunakan aplikasi JKN Mobile. Untuk mengatasi masalah tersebut, edukasi dan pendampingan menjadi strategi penting dalam memastikan proses administrasi kepesertaan berjalan lancar.
Sebagai bentuk kontribusi dalam meningkatkan literasi digital kesehatan, Akademi Kesehatan Muhammadiyah Temanggung (AKMT) menggelar pendampingan dan edukasi bagi warga Desa Sojayan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (10/1) ini dipimpin oleh Yuni Indrawati, bersama timnya, yaitu Ayu Fadhila, Wardanis Rina Anwar, dan Ikka Listiana.
Baca juga, BREAKING! Muhammadiyah Terjunkan Tim SAR Medis untuk Tembus Wilayah Terisolir Longsor Petungkriyono
“Kami ingin membantu masyarakat memahami cara pendaftaran dan penggunaan aplikasi JKN Mobile agar mereka dapat mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah,” ujar Yuni Indrawati. Menurutnya, edukasi ini sangat penting agar warga Desa Sojayan dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dalam mengurus jaminan kesehatan mereka.
![](https://pwmjateng.com/wp-content/uploads/2025/02/image-9.png)
Dalam sesi edukasi, peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai cara mendaftar BPJS melalui aplikasi JKN Mobile serta langkah-langkah dalam menggunakan fitur yang tersedia. Selain penjelasan teori, peserta juga mendapat bimbingan langsung dalam mengoperasikan aplikasi tersebut.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga. Salah seorang peserta, Sutrisno (45), mengungkapkan bahwa selama ini ia kesulitan dalam mengurus administrasi BPJS. “Dulu saya harus datang ke kantor BPJS yang jauh dari rumah. Sekarang, dengan aplikasi ini, semua bisa dilakukan dari rumah,” ujarnya.
Selain membantu masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan digital, program ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mempercepat transformasi digital di sektor kesehatan. Dengan adanya edukasi ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan layanan kesehatan secara mandiri dan efisien.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha