Berdayakan Ekonomi Kaum Perempuan, PWNA Jateng Beri Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen
PWMJATENG.COM, KENDAL – Era industri 4.0 telah menghantam siapa saja, termasuk kaum perempuan yang mestinya disikapi dengan mengaktualisasikan diri antara laki-laki dan perempuan sama besarnya. Tantangan yang dihadapi oleh kaum hawa di era industri 4.0 adalah bagaimana mengubah sikap permisif dan praktis dan budaya yang membatasi kemajuan perempuan melalui berbagai pendidikan dan pelatihan sebagai ikhtiar untuk memperkecil kesenjangan antara kaum perempuan dan laki-laki.
Hal itulah yang mendorong Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PWNA) Jawa Tengah menggelar kegiatan Pelatihan Kewirausahaan dan manajemen Web bagi anggotanya se Jawa Tengah. Kegiatan tersebut berlangsung Jum’at-Ahad (21-22/12) di River Walk Boja, Kendal.
Ketua panitia, Laela Fitriana, S.Pd, mengatakan, bahwa kegiatan diikuti oleh 150 peserta utusan dari PDNA se Jawa Tengah. Tujuannya supaya setiap anggota atau organisasinya (NA) mendirikan dan mengembangkan Badan Usaha Nasyiatul ‘Aisyiyah (Buana)
“Buana yang didirikan mestinya memiliki orientasi dan perencanaan yang baik agar usahanya cepat berkemban” kata Laela.
Salah satu upaya mengembangkan usahanya, menurut beliau, adalah memiliki website yang bagus agar masyarakat tertarik terhadap produk-produknya. “Web yang dibuat oleh Buana di setiap daerah bisa dintegrasikan dengan PD NA, sehingga ketika diakses akan diketahui tidak hanya data-data organisasinya tetapi ada di produk Buana” jelasnya.
Beliau menambahkan, peserta dibagi menjadi dua, yaitu kelas pelatihan membuat web, diajarkan cara membuat design yang menarik, sistem pengamanan, dan pengelolaan web. Adapun pelatihan kewirausahaan, peserta akan menerima materi mengenal potensi lokal Jawa Tengah, plat form, proposal, presentasi dengan nara sumber interpreneur, Ahmad Mujib. Sedangkan Abba Zubair Al Awwam, manajer OK OCE (mas Azwa) akan menyampaikan tentang jejaring usaha/Bisnis/Lembaga yang prospektif di jawa Tengah dengan mengikuti era revolusi industri 4.0.
Sedangkan ketua PWNA Jateng, Siti Zuriatun, menyampaikan, bahwa NA sebagai organisasi perempuan yang bergerak di bidang keperempuanan, keagamaan, kemasyarakatan dan pendidikan, saatnya fokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan melalui program Buana.
“Sampai saat ini Buana sudah berdiri di 11 PDNA se Jateng dari 35 PD NA yang ada. Berarti masih terdapat 24 PDNA yang belum memiliki Buana” kata Zuriatun.
Beliau berharap melalui kegiatan ini PD NA yang belum memiliki Buana segera mendirikannya, dan yang sudah memiliki untuk segera dikembangkan.
“Kami bangga dengan PDNA yang telah memiliki Buana dan berkembang dengan baik, diantaranya adalah Buana PD NA Kendal yang mampu menggerakkan NA di cabang-cabang” pujinya.
Zuriatun menyarankan, agar seluruh PDNA yang memiliki Buana memanfaatkan teknologi sebagai sarana mengembangkan amal usaha NA untuk cepat diketahui oleh publik.
Wakil sekretaris PWM jawa Tengah, H. Wahyudi, sebelum membuka kegiatan tersebut berpesan supaya kegiatan ini tidak sebatas pelatihan saja. “Pelatihan yang baik adalah ditindaklanjuti dengan praktek nyata, dan menghasilkan produk sendiri yang berkualitas” katanya.
Beliau menjelaskan dalam dunia bisnis Islam bisa disebut sukses apabila memenuhi 4 kunci, yaitu menciptakan produk yang baik, bersifat jujur, sillaturrahmi atau komunikasi, dan terciptanya kolaborasi kesejahteraan.
“NA bisa melakukan kolaborasi dengan Pemuda Muhammadiyah dalam menciptakan usaha-usaha bisnis, diantaranya melalui internet di era revolusi 4.0” pintanya. Tetapi semua itu butuh ketekunan, dan kesabaran, imbuhnya.
Dalam pelatihan tersebut menghadirkan beberapa nara sumber diantaranya ialah, pendiri Rumah Singgah Ahmad Dahlan dan Owner Nabura Group, Ahmad Mujib Wiyadi yang menyampaikan materi analisis potensi lokal Jawa Tengah, Plat form, proposal, presentasi, proposal, evaluasi.
Sedangkan Abba Zubair Al Awwam, yang terkenal dengan panggilan Mas Azwa ini dari manajemen OK OCE yang didirikan oleh Sandiaga Uno yang memberikan materi Jejaring Usaha/ Bisnis /Lembaga yang prospektif di JAwa Tengah dengan mengikuti Era Revolusi Industri 4.0 (dyah)