Kolom

Bahaya Percaya terhadap Berita Fitnah

Bahaya Percaya terhadap Berita Fitnah

Oleh : Dwi Taufan Hidayat (Penasehat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang, Sekretaris Korps Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah, & Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PCM Bergas Kabupaten Semarang)

PWMJATENG.COM – Fitnah adalah salah satu senjata yang paling berbahaya dalam kehidupan manusia. Ia bisa menghancurkan kehormatan seseorang, memecah belah persaudaraan, dan menimbulkan kerusakan yang luas. Bahkan, Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

قَبُولُ السَّعَايَةِ شَرٌّ مِنَ السَّعَايَةِ لأَنَّ السَعَايَةَ دَلَالَةٌ وَالْقَبُولُ إِجَازَةُ وَلَيْسَ مَنْ دَلَّ عَلَى شَيْءٍ كَمَنْ قَبِلَ وَأَجَازَ

“Percaya (terhadap suatu berita) fitnah lebih buruk daripada memfitnah itu sendiri. Fitnah itu sifatnya menuduh, sedangkan percaya berarti membenarkan. Orang yang menuduh sesuatu, tentu berbeda dengan orang yang menerima dan membenarkannya.” (Shofwah ash-Shofwah – 2/168)

Betapa berbahayanya ketika seseorang dengan mudahnya menerima berita tanpa tabayyun (klarifikasi). Padahal, Allah Ta’ala telah memperingatkan dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6)

Baca juga, Lazismu Jateng Targetkan Perolehan Himpunan Rp143 Miliar! Strategi ZIS dan Qurban Tahun Ini Disusun Matang

Sikap mudah percaya terhadap berita fitnah tanpa klarifikasi bisa menimbulkan bencana besar, sebagaimana yang telah dialami oleh kaum Muslimin pada masa Rasulullah ﷺ, ketika tersebarnya fitnah terhadap Aisyah radhiyallahu ‘anha dalam peristiwa Haditsul Ifk (berita dusta). Allah kemudian menurunkan ayat sebagai teguran keras kepada orang-orang yang terlibat dalam penyebaran berita palsu tersebut:

إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُم مَّا لَيْسَ لَكُم بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِندَ اللَّهِ عَظِيمٌ

“Ketika kamu menerima berita itu dari mulut ke mulut dan kamu mengucapkan dengan mulutmu sesuatu yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal itu di sisi Allah adalah sesuatu yang besar.” (QS. An-Nur: 15)

Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kita untuk berhati-hati dalam berbicara dan menyebarkan informasi:

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

“Cukuplah seseorang dikatakan pendusta jika ia menceritakan semua yang ia dengar (tanpa verifikasi).” (HR. Muslim no. 5)

Maka, sebagai seorang Muslim, kita harus senantiasa bertabayyun (memeriksa kebenaran berita), menjaga lisan dari menyebarkan berita yang belum jelas, serta menahan diri dari berprasangka buruk terhadap orang lain. Jangan sampai kita menjadi bagian dari orang-orang yang merusak kehormatan sesama hanya karena percaya begitu saja terhadap berita fitnah.

Semoga Allah menjaga kita dari fitnah dunia dan akhirat, serta memberikan kita kebijaksanaan dalam berbicara dan menyikapi segala informasi.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE