Berita

Adab dan Etika Menghadiri Majelis Taklim Menurut Ustadz Abdul Khamid

PWMJATENG.COM, KENDAL – Hidup dalam keseharian di tengah masyarakat senantiasa adanya pergaulan sesama manusia. Apalagi masyarakatnya memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, sehingga dalam waktu-waktu tertentu kegiatan-kegatan bernuansa keagamaan akan terjadi di tengah masyarakat. Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam dalam menyampaikan dakwahnya diantaranya melalui pengajian atau kajian ke Islaman yang bersifat rutin, dengan pokok bahasan yang variatif, termauk pengajian Ahad pagi. Lantas apa yang perlu disiapkan bagi anggota jamaah yang hendak menghadiri pengajian, adab dan etika apa yang dilakukan sebelum, selama dan sesudah pengajian berakhir ? Berikut tata krama menghadiri majelis taklim menurut ustadz Abdul Khamid.

Beliau mengatakan, seseorang setelah mempersiapkan diri dengan berpakaian rapi, tidak berlebihan maka berniatlah dengan ikhlas karena Allah SWT sebelum berangkat menuju majelis taklim. โ€œTanamkan niat ikhlas dalam hati, tanpa disertai dengan riyaโ€™โ€ katanya di hadapan anggota jamaah pengajian Ahad pagi (13/10) di halaman PAY Salahudin Al Ayyubi Tampingan, Boja, Kendal. Orang yang hadir dalam majelis taklim menurut Abdul Khamid hendaknya bermujahadah, sungguh-sungguh dalam meluruskan niatnya.โ€Seseorang muslim dalam menghadiri majelis taklim juga harus bersemangatโ€ ujarnya. โ€œKarena semangat yang tinggi dalam menghadiri majelis taklim sangat diperlukanโ€ sambungnya. โ€œKita sering mengaji tetapi ilmu tidak bertambah, bisa jadi karena semangatnya masih rendahโ€.

Dikatakan juga bersegeralah menuju tempat majelis taklim yang diselenggarakan. โ€œJangan terlambat, bahkan perlu mendahului sebelum nara sumber hadirโ€ katanya lagi. Anggota jamaah yang datang lebih awal akan memperoleh hikmah yang sangat banyak, yaitu memperoleh ilmu sejak awal disampaikan dari mubaligh yang menyampaikan ceramahnya.

โ€œBerusahalah mendapatkan pelajaran. Fahami apa yang disampaikan di majelis taklimโ€ pintanya. Anggota jamaah yang mampu memahami, dan melaksanakan apa yang diperoleh di majelis taklim akan menambah keberkahan, yaitu kualitas ibadahnya akan meningkat.

โ€œMencatat apa yang disampaikan mubaligh. Siapkan buku khusus untuk mencatatโ€ pintanya lagi. โ€œSelama pengajian berlangsung jangan menyibukkan diri, tetapi dalam keadaan tenang. Ini adab yang sangat penting dalam menghaduru majelis taklimโ€ tegasnya.

Selanjutnya dikatakan, selama mubaligh menyampaikan materi jangan dipotong pembicaraannya. โ€œMemotong pembicaraan penceramah termasuk adab yang burukโ€ katanya sambil mengutip hadist nabi โ€˜tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta tidak mengerti hak ulamaโ€™.

Disampaikan juga adab bertanya kepada penceramah apabila memang ada waktu untuk dialog. โ€œSampaikan pertanyaan yang benar-benar tidak kamu ketahui dengan tidak bermaksud mengujiโ€ ujarnya. โ€œJangan bertanya sesuatu yang tidak kamu butuhkan yang jawabannya menyusahkan atau merasa sulit untuk menjawabnyaโ€ sambungnya. โ€œDan jangan bertanya sesuatu yang sudah kamu ketahui jawabannya. Hal itu kamu dinilai hebat dan melecehkan orang lainโ€

โ€œAmbillah akhlaq dan budi pekerti dari penceramah. Hadir di pengajian tidak hanya mengambil ilmu yang disampaikan, tetapi juga mencontoh akhlaq penceramahโ€ pungkasnya (Lid/Lazismu Kendal)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE