BeritaTokoh

Abdul Mu’ti: Ramadhan adalah Bulan Pendidikan dan Kepedulian Sosial

PWMJATENG.COM, Semarang – Bulan Ramadhan memiliki banyak makna dan keutamaan bagi umat Islam. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, dalam Tabligh Akbar Hari Bermuhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah, Ahad (9/2).

Dalam ceramahnya, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa dalam Al-Qur’an dan hadis, terdapat beragam istilah yang menggambarkan keistimewaan bulan Ramadhan. Salah satunya adalah Syahrur As-shiyam atau bulan puasa.

“Bahkan dalam kalender Jawa, masyarakat lebih familiar dengan istilah bulan Puasa dibandingkan bulan Ramadhan,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyebutkan istilah Syahrul Qur’an, yang menandakan bahwa Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an selama bulan suci ini.

Keutamaan lainnya, menurut Abdul Mu’ti, adalah Syahrus Sadaqah, yaitu bulan yang dipenuhi dengan semangat berbagi dan kepedulian sosial. Ia menyoroti fenomena meningkatnya aktivitas sedekah di bulan Ramadhan, baik melalui kotak amal di masjid, pemberian makanan berbuka puasa, maupun berbagai kegiatan sosial lainnya.

Baca juga, Pers dan Tantangan Teknologi di Era AI

“Kalau sudah masuk bulan Ramadhan, biasanya kotak amal penuh. Bahkan banyak orang yang bersedekah, mulai dari menyediakan makanan untuk berbuka puasa hingga sahur,” jelasnya.

Ia juga mengutip hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling dermawan, terutama saat bulan Ramadhan.

“Sedekah beliau terus bertambah-tambah dan mengalir laksana angin yang berhembus,” tuturnya.

Namun, Abdul Mu’ti mengingatkan bahwa semangat berbagi sebaiknya tidak hanya dilakukan saat Ramadhan.

“Ramadhan memang identik dengan santunan dan pengumpulan zakat, infak, serta sedekah. Tetapi pada dasarnya, zakat tidak harus ditunaikan hanya di bulan Ramadhan,” tegasnya.

Selain menjadi bulan ibadah dan kepedulian sosial, Ramadhan juga dikenal sebagai Syahrut Tarbiyah, yaitu bulan pendidikan. Istilah ini, kata Mu’ti, ditemukan dalam kitab Tafsir Al-Amtsal karya Syekh Nasir Makarim Syirazi.

“Puasa adalah sekolah yang mendidik manusia agar menjadi pribadi yang bertakwa,” ujarnya.

Sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa manusia lahir dalam keadaan bersih dan suci. Namun, dalam perjalanannya, banyak yang gagal mengendalikan nafsu karena dipengaruhi oleh akal dan hati.

“Puasa adalah latihan spiritual dan proses pendidikan agar kita menjadi pribadi yang lebih baik. Ibadah ini mendidik kita untuk mengendalikan hawa nafsu, menumbuhkan empati, serta membentuk karakter yang muttaqin, yaitu pribadi yang paripurna,” tandasnya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE