Abdul Mu’ti : Jangan Habiskan Energi Hanya untuk Masalah yang Ecek – ecek
PWMJATENG.COM, KENDAL – Isu yang berkembang di media sosial sebagian ada yang riil, tetapi sebagian adalah produk rekayasa, dan ketika menghadapi rekayasa dari sebuah isu yang ditambah – tambahi itu harus hati – hati, tidak gegabah, sebab jika sudah larut dalam merespon permasalahan, tidak menutup kemungkinan akan menghabiskan energi hanya untuk masalah yang ecek – ecek. Demikian dikatakan sekretaris umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam halal bi halal dan temu alumni PWPM Jawa Tengah Jum’at (30/6) di Six Water Game Weleri, Kendal.
Menurut Mu’ti, media sosial sebagai realitas kehidupan di era informasi dan globalisasi telah menjadi tantangan berat bagi kehidupan. Lahirnya isu dari rahim medsos terkadang sebagian direkayasa dengan ditambah – tambahi yang belum tentu benar adanya.
“ Kehati – hatian Muhammadiyah terhadap ziarah kubur pernah diangkat dalam sebuah media cetak beberapa waktu lalu, memberikan kesan bahwa Muhammadiyah memperbolehkan ziarah kubur “ ungkapnya memberikan contoh pemberitaan tentang ziarah kubur.
“ Sejak dulu Muhammadiyah tidak pernah melarang ummat untuk berziarah. yang dilarang adalah kita berlebihan atau salah tujuan dalam berziarah “ tegas Mu’ti.
Masih tentang medsos, lulusan Flinders University, South Australia 1996 itu mewanti – wanti, arus informasi bisa melahirkan problem.
“ Keterbukaan informasi bisa melahirkan permasalahan keumatan yang membutuhkan jawaban yang tepat “ ujarnya. Beliau menilai, persoalan keumatan tidak harus direspon berlebihan oleh Muhammadiyah
“ Dinamika dan persoalan yang muncul tidak serta merta harus disikapi oleh Muhammadiyah, tetapi cukup dselesaikan oleh lembaga, majelis atau ortom “
“ Kasus Ahok, misalnya, Muhammadiyah tidak perlu turun tangan, cukup oleh seorang Dahnil, pemuda Muhammadiyah “ katanya
Pada bagian lain, lelaki kelahiran Kudus 1968 itu mengingatkan pentingnya kader Muhammadiyah yang tahan banting dalam menghadapi isu yang berkembang.
“ Kader tahan banting dapat diwujudkan dalam bentuk dukungan penuh terhadap kebijakan yang diambil oleh Muhammadiyah “
Pernyataan sikap PP Muhammadiyah tentang Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 tahun 2017 tentang pelaksanaan Pendidikan Karakter melalui lima hari sekolah harus didukung oleh seluruh komponen Muhammadiyah.
“ Lagi – lagi hasil rekayasa yang disebar di medsos, atau mereka yang gagal faham, di Permendikbud tidak ada kalimat full day school “
Muhammadiyah merasa yakin, kebijakan yang diambil oleh Mendikbud dengan mengeluarkan Permendikbud tersebut sejalan dengan kebijakan presiden untuk keberhasilan pendidikan karakter.
“ Pak. Muhajir Effendy dikenal sebagai ahli pendidikan yang basis akademiknya kuat dan pengalamannya di dunia pendiidikan luas, sehingga berada di jalur kebijakan yang kuat, taat asas, dan konstitusional “
Halal bi halal yang difasilitasi oleh mantan ketua PDPM Kendal, Taufiq Husein, hadir juga beberapa alumni PWPM Jateng, diantaranya ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PWPM Jateng, Khafid Sirotudin, sekretaris PWM Jateng dan wakil ketua PWM Jateng, Bisyron Mukhtar dan Wahyudi, serta ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan KBIH PWM Jateng, Suratman, HM. ( A.Ghofur/MPI Kendal )