Muhammadiyah Dorong Aisyiyah Menjadi Gerakan Perempuan Terdepan di Indonesia
PWMJATENG.COM, BOYOLALI – Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah bekerja sama dengab Pimpinan Daerah Aisyiyah Boyolali menggelar Pengajian Akbar dan Milad 100 tahun Aisyiyah dengan tema “Memuliakan martabat umat, berkhitmat memajukan bangsa pada Ahad (16/7/2017) di Pendopo Ageng komplek Perkantoran Kabupaten Boyolali.
Ismiyati, ketua panitia kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk menyemarakkan Milad 100 tahun Aisyiyah , seabad Aisyiyah, semakin cerdas.
Sambutan kedua oleh Umul Baroroh ketua PW Aisyiyah Jawa Tengah, mengatakan
Gerakan Aisyiah merupakan gerakan islam berkemajuan sesuai pimpinan pusat Muhammadiyah. Pada kesempatan ini AISYIYAH jg menggelar bazar hasil karya seni PDA se-Jateng dan PCA se Boyolali. Aisyiyah mempunyai lebih dari 23.000 amal usaha pendidikan mulai dr TPA, PAUD dan TK ABA. Saat ini Aisyiyah jateng dengan menganndeng dinas kesehatan konsen progran TB Care dan Juga penanggulangan Kanker serviks.
Pemateri dalam kegiatan tersebut adalah Abdul Mukti Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam kesempatan itu, Abdul Mukti yang juga Ketua Badan Akreditasi Sekolah Kementrian Pendidikan dan kebudayaan tersebut menyampaikan materi tentang pentingnya Aisyiyah dalam mendampingi Muhammadiyah.
“TErima kasih Aisyiyah telah mendampingi Muhammadiyah selama lebih dari seabad. Muhammadiyah mendorong aisyiyah menjadi gerakan perempuan terdepan di indonesia. Saat ini Aisyiyah di beri tantangan untung menjawab isu-isu saat ini seperti Domestikasi perempuan yautu perempuan dibawah kerumah atau dalam istilah jawa konco wingking dan feminisme/ liberalisasi perempuan yaitu gerakan melawan laki-laki. Yang kedua laki-laki dan perempuan di mata Allah sama, seperti yg difirmankan Allah dalam surat An Nahl ayat 97 yang artinya Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
” ujarnya.
Selain itu Abdul Mukti juga menyinggung berita yang akhir-akhir ini menyoroti Peran Muhammadiyah, ” Bagi Muhammadiyah mengurusi hal- hal yg berkaitan dengan kriminalisasi tidaklah begitu berat, justru lebih berat itu mengurusi masa depan umat, maka muhammadiyah lebih konsen menggarap masa depan umat seperti mendirikan Universitas, sekolah , rumah sakit dan lain sebagainya. Selain itu terkait Five Day Schoil atau Sekolah lima hari itu sebenarnya hanya strategi bukan subtansi, yaitu strategi dalam mencapai tujuan pendidikan untuk membentuk karakter atau kepribadian bangsa.
“katanya.
Sementara Fatah Santoso wakil ketua PWM Jawa Tengah menuturkan bahwa Aisyiayah melalui tema milad tersebut telah beruasaha dg semangat, pikiran dan usaha ikut menyukseskan visi misi muhammadiyah. Kami mengusulkan di abad kedua ini baik di tingkat nasional maupun internasional menggelorakan gerakan aisyiyah cinta anak.
Acara ini dihadiri ribuan perwaklian PDA se Jawa Tengah, PWM Jawa Tengah, PDM Boyolali, Ortom Daerah ( PM, IMM, NA, HW, TSPM, IPM) Seboyolali dan tamu undangan. (Joko Triyanto/Majelis Pustaka Informasi PDM Boyolali)