Gerakan Islam Berkemajuan: Muhammadiyah sebagai Pelopor Pembaruan
![muhammadiyah](https://pwmjateng.com/wp-content/uploads/2025/02/Gambar-WhatsApp-2025-02-06-pukul-21.55.34_3166d9e7.jpg)
Gerakan Islam Berkemajuan: Muhammadiyah sebagai Pelopor Pembaruan
Oleh : Dwi Taufan Hidayat (Penasehat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang, Sekretaris Korps Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah, & Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PCM Bergas Kabupaten Semarang)
PWMJATENG.COM – Muhammadiyah, didirikan pada 18 November 1912 oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta, merupakan organisasi Islam yang berfokus pada dakwah dan tajdid (pembaruan) untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pendiriannya terinspirasi dari pemahaman mendalam terhadap Al-Qur’an, khususnya Surat Ali Imran ayat 104:
﴿وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌۭ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ﴾
Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Ayat ini menegaskan pentingnya peran umat Islam dalam mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, yang menjadi landasan bagi gerakan Muhammadiyah.
Sebagai Gerakan Islam Berkemajuan, Muhammadiyah menekankan pentingnya ijtihad, yaitu usaha sungguh-sungguh dalam memahami dan mengimplementasikan ajaran Islam sesuai dengan konteks zaman. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi Muhammad ﷺ yang diriwayatkan oleh Abu Dawud:
«إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا»
Artinya: “Sesungguhnya Allah akan mengutus untuk umat ini pada setiap awal seratus tahun seseorang yang akan memperbarui agama mereka.”
Baca juga, Amal Shalih dan Syarat Pengguguran Dosa
Pendekatan ini bertujuan memurnikan ajaran Islam dari praktik-praktik yang tidak sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah, serta menyesuaikan pemahaman agama dengan perkembangan zaman.
Dalam perjalanannya, Muhammadiyah telah berperan signifikan dalam bidang pendidikan, sosial, dan kesehatan. Hingga akhir 1990-an, organisasi ini mengelola lebih dari 128 universitas, jaringan rumah sakit amal, dan berbagai lembaga sosial lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam memajukan umat melalui amal nyata.
Pada Muktamar ke-46 tahun 2010, Muhammadiyah menegaskan konsep “Islam Berkemajuan” melalui Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua. Konsep ini menekankan bahwa Islam merupakan agama yang mendorong kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, baik spiritual, intelektual, maupun sosial.
Risalah Islam Berkemajuan yang diterbitkan pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta menegaskan identitas Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid. Risalah ini menekankan pentingnya misi dakwah profetik, pembaruan cara berpikir umat Islam, pengembangan pusat-pusat keilmuan dan inovasi, serta gerakan amal yang berorientasi pada pemecahan masalah kehidupan melalui lembaga kedermawanan, pendidikan, dan kesehatan.
Dengan demikian, sejak awal berdirinya hingga saat ini, Muhammadiyah konsisten menghadirkan Islam Berkemajuan melalui berbagai upaya nyata dalam bidang pendidikan, sosial, dan kesehatan, serta pembaruan pemikiran keagamaan yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha