Islam dan Perubahan Iklim: Tanggung Jawab Manusia dalam Melindungi Bumi
Islam dan Perubahan Iklim:Tanggung Jawab Manusia dalam Melindungi Bumi
Oleh: Nasihin (Peserta Sekolah Tabligh angkatan II Wonosobo)
PWMJATENG.COM – Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini. Fenomena ini meliputi meningkatnya suhu global, peristiwa cuaca ekstrem, polusi udara, dan kerusakan ekosistem yang dapat mengancam kelangsungan hidup banyak spesies, termasuk manusia. Sebagai agama yang mengajarkan perdamaian, keseimbangan, dan tanggung jawab sosial, Islam menawarkan panduan yang jelas tentang pentingnya merawat dan melindungi bumi. Oleh karena itu, umat Islam memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk memainkan peran mereka dalam memerangi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
Islam memandang alam semesta dan segala isinya sebagai ciptaan Allah SWT yang harus dilindungi dan dihormati. Dalam Al Quran, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengannya Dia menghidupkan bumi setelah mati (kering), dan Dia menebarkan di dalamnya semua jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti. (Al-Baqarah [2]:164)
Ayat ini menunjukkan bahwa alam semesta beserta isinya merupakan tanda kebesaran Allah yang patut kita syukuri dan kita jaga. Setiap unsur yang ada di alam semesta ini–baik itu tanah, udara, air, atau tanaman–merupakan bagian dari amanah yang diberikan manusia untuk menjaganya dengan baik.
Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam dalam banyak haditsnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim , Nabi Muhammad (SAW) bersabda: “Janganlah kamu membuat kerusakan di bumi dengan membuat keributan.”
Hadits ini menjelaskan larangan segala bentuk kerusakan lingkungan, termasuk penggundulan hutan, pencemaran air, dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Islam menganjurkan umatnya untuk senantiasa berperilaku ramah lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana, dengan memandang bumi sebagai habitat yang perlu dijaga bagi generasi mendatang.
Baca juga, Kiat-Kiat Memanfaatkan AI dalam Penulisan Artikel dengan Tetap Mengedepankan Etika Jurnalistik
Peduli terhadap Bumi dan mengurangi dampak perubahan iklim juga konsisten dengan prinsip-prinsip keadilan sosial Islam. Dalam Surah Al-An’am (6:44-141), Allah berfirman:
۞ وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ جَنّٰتٍ مَّعْرُوْشٰتٍ وَّغَيْرَ مَعْرُوْشٰتٍ وَّالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا اُكُلُهٗ وَالزَّيْتُوْنَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ كُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖٓ اِذَآ اَثْمَرَ وَاٰتُوْا حَقَّهٗ يَوْمَ حَصَادِهٖۖ وَلَا تُسْرِفُوْا ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَۙ
“Dialah yang menumbuhkan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, serta zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya. Akan tetapi, janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
Ayat ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam dengan mudah untuk kepentingan kehidupan, namun tetap dalam batas yang wajar dan tidak menimbulkan kerusakan ekosistem. Kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia Masalah yang disebabkan oleh manusia, seperti pencemaran udara dan air atau penggundulan hutan, menyebabkan ketidakseimbangan yang merugikan tidak hanya bagi alam tetapi juga bagi umat manusia itu sendiri.
Salah satu tindakan khusus yang diajarkan dalam Islam adalah menanam pohon. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Nabi Muhammad (SAW) bersabda: “Jika seorang muslim menanam pohon atau benih, lalu dimakan burung, manusia, atau hewan, maka itu adalah tanda kebaikan. Sedekah kepadanya » Penanaman pohon sangat sesuai dengan upaya mitigasi dampak perubahan iklim, karena pohon berfungsi menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen dan menjaga keseimbangan iklim ekosistem. Bahkan, meskipun orang-orang tahu bahwa kiamat sudah dekat, Nabi Muhammad (SAW) tetap menganjurkan penanaman pohon, menunjukkan bagaimana tindakan tersebut dapat memberikan manfaat besar bagi lingkungan.
Sebagai umat Islam, kita juga diajarkan untuk menghemat sumber daya, baik itu air, energi, atau makanan. Islam melarang pemborosan dan mengajarkan kita untuk menggunakan segala sesuatu dengan bijak.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا
Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (Al-Isrā’ [17]:27)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa penggunaan sumber daya yang berlebihan atau sembarangan dapat berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakat. Itulah sebabnya umat Islam diajarkan untuk hidup sederhana dan ekonomis dalam segala aspek kehidupan, termasuk konsumsi energi dan penggunaan barang-barang yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
Perubahan iklim bukan hanya masalah teknis atau ilmiah tetapi juga masalah etika. Sebagai umat yang berpedoman pada Al-Quran dan Hadits, kita mempunyai kewajiban untuk menjaga bumi sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah SWT. Melindungi alam bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau organisasi internasional saja, namun setiap individu juga berperan penting dalam upaya melestarikan lingkungan. Umat Islam, yang ajarannya menekankan keseimbangan alam, memiliki peran strategis dalam mencegah kerusakan lebih lanjut di Bumi.
Singkatnya, Islam mengajarkan bahwa merawat Bumi dan mengurangi dampak perubahan iklim merupakan kewajiban moral dan spiritual yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim. Dengan mengikuti prinsip-prinsip Islam yang mengutamakan keseimbangan alam, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap ciptaan Allah, umat Islam hb dapat berkontribusi untuk memerangi perubahan iklim dan melestarikan Bumi untuk generasi mendatang.
Referensi:
Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah (2:164)
Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim tentang merusak bumi
“Islam and Climate Change: An Overview,” International Institute for Islamic Thought (IIIT), 2020.
Al-Qur’an, Surah Al-An’am (6:141)
Al-Qur’an, Surah Al-Isra’:27
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha