AUMBerita

Mahasiswa UMS Hadirkan Inovasi Tape Beton: Limbah Biji Nangka Jadi Peluang Bisnis Menjanjikan

PWMJATENG.COM, Surakarta – Mahasiswa semester tujuh Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil menciptakan produk inovasi berbasis fermentasi, yaitu Tape Beton, yang terbuat dari limbah biji nangka. Inovasi ini merupakan bagian dari tugas pada Mata Kuliah Praktikum Pilihan (MKP) Mikrobiologi Industri.

Menurut Erma Musbita Tyastuti, dosen pembimbing MKP Mikrobiologi Industri UMS, inovasi ini bertujuan untuk mengembangkan produk fermentasi yang berkualitas dan berkontribusi pada ketahanan pangan serta pelestarian lingkungan. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menciptakan produk-produk fermentasi yang beragam dan bernilai tinggi. Produk ini juga diharapkan menjadi kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan,” ujar Erma, Kamis (16/1).

Erma juga menjelaskan bahwa Tape Beton tidak hanya berfokus pada aspek keberlanjutan, tetapi juga memiliki potensi bisnis yang menjanjikan. Produk ini dikemas secara higienis dan menarik sehingga dapat diterima oleh pasar sebagai inovasi lokal. “Dengan dukungan dari dosen dan institusi, Tape Beton dapat menjadi model bagi inovasi pangan lainnya. Selain itu, produk ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi sekaligus mendorong perekonomian lokal melalui pemasaran produk yang ramah lingkungan,” paparnya.

Kelompok A yang mencetuskan inovasi ini terdiri dari sepuluh mahasiswa, yaitu Ninit, Alifia, Dewi, Eka Ayu, Dyta, Rahma, Qowi, Lusi, Siwi, dan Zahra. Dalam prosesnya, mereka memanfaatkan biji nangka, yang dalam masyarakat dikenal dengan nama “beton”, sebagai bahan utama Tape Beton.

Ninit Putry Sagita, ketua kelompok, menjelaskan bahwa ide ini muncul dari keprihatinan terhadap limbah makanan yang terbuang percuma. “Kami ingin membuktikan bahwa limbah berupa biji nangka dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai tinggi,” ungkap Ninit.

Baca juga, Spirit Islam Berkemajuan

Ia menambahkan, fermentasi yang dilakukan memanfaatkan bakteri untuk mengubah biji nangka menjadi makanan yang lebih tahan lama dan bernutrisi tinggi. “Inovasi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menjadi cara memanfaatkan potensi pangan lokal yang sering diabaikan,” jelasnya.

Dengan menciptakan Tape Beton, mahasiswa UMS ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah makanan. “Kegiatan ini menunjukkan kreativitas mahasiswa sekaligus memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk lebih menghargai sumber daya yang ada di sekitar,” tambah Ninit.

Produk inovasi ini telah mendapatkan respons positif dari dosen pembimbing dan rekan mahasiswa lainnya yang telah mencoba Tape Beton. Eka Ayu, anggota tim promosi, menyatakan bahwa promosi dilakukan melalui berbagai cara, termasuk mengenalkan produk kepada mahasiswa lain dan memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp Story.

“Kami juga menerima masukan dari pembeli, seperti menyediakan testimoni untuk mendukung penjualan di masa mendatang,” ujar Eka.

Produk Tape Beton diharapkan mampu membuka peluang bisnis baru bagi mahasiswa dan masyarakat. Selain sebagai inovasi kuliner, produk ini juga menjadi edukasi bahwa limbah biji nangka dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi.

“Kami berharap produk ini dapat terus dikembangkan menjadi inovasi lain yang berasal dari Tape Beton. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan solusi terhadap masalah limbah makanan,” tutup Eka.

Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE